Bisyarah adalah sebuah kabar gembira yang Allah turunkan kepada hamba-Nya, baik melalui Alquran ataupun melalui ucapan Rasulullah saw. Salah satu bisyarah yang menginspirasi setiap Muslim adalah bisyarah Rasulullah saw yang disampaikan oleh Abdullah bin Amru kepada para sahabat:
"Abdullah bin Amru bin al-Ash berkata, "ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah saw untuk menulis, tiba-tiba Beliau saw ditanya tentang kota manakah yang akan ditaklukkan terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma? Rasulullah saw menjawab, "Kota Heraklius ditaklukkan terlebih dahulu (maksudnya Konstantinopel)." (HR Ahmad)
"Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel, sehebat-hebat amir (panglima perang) adalah amir-nya dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya." (HR Ahmad)
Kedua bisyarah di atas, sukses menjadi penyemangat para sahabat untuk menyebarkan cahaya Islam ke seluruh penjuru bumi. Tak peduli sehebat apapun lawan yang dihadapi, sekuat dan setebal apapun tembok yang membentengi. Karena bagi kaum Muslim janji Allah sudah final.
Keyakinan Mendahului Segalanya
Sultan Muhammad II bin Murad II atau lebih dikenal sebagai Muhammad al-Fatih, sosok pemuda yang berhasil mewujudkan bisyarah tentang penaklukkan Kota Konstantinopel.
Dari Muhammad al-Fatih kita belajar tentang kekuatan dan keyakinan. Berbagai upaya-upaya yang tidak biasa dilakukannya untuk menghadapi pertempuran. Namun keyakinannya terhadap bisyarah telah mendahului segalanya.
Tepat pada tanggal 29 Mei 1453, Konstantinopel berhasil takluk di tangan kaum Muslim. Pengepungan selama 52 hari berakhir dengan pekikan takbir diiringi kibaran bendera al-Liwa dan ar-Raya. Terjawab sudah penantian panjang selama delapan abad lamanya.
Penaklukkan Selanjutnya
Bisyarah tentang penaklukkan Konstantinopel telah dijawab oleh Muhammad al-Fatih. Penaklukkan selanjutnya adalah kota Roma yang in syaa Allah tidak akan lama lagi. Namun untuk merealisasikannya membutuhkan usaha serius. Kaum Muslim masih mempunyai pekerjaan rumah (PR) yang harus dijawab. Satu bisyarah lagi yang Rasulullah saw sampaikan kepada kita, mengajak kita semua untuk merealisasikannya.
"...Kemudian, akan ada kekuasaan (kerajaan) diktator yang menyengsarakan; dia juga ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Selanjutnya, akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian." (HR Ahmad)
Inilah bisyarah yang harus disambut dengan penuh suka cita. Karena bisyarah ini berisi berita gembira tentang kebangkitan Islam yang kedua. Khilafah yang dibangun berlandaskan manhaj kenabian. Sebuah kepemimpinan yang akan memberikan kedamaian, keadilan, dan kesejahteraan.
Post a Comment