Kasus sodomi sebetulnya bukan hal baru di negeri ini. Baik pelaku maupun korban ada di sini. Masih ingat Si Emon? Predator sodomi yang korbannya mencapai ratusan orang. Angka yang tidak sedikit bukan? Dan hari ini, dunia dihebohkan oleh kemunculan predator syahwat kelas monster bergelar doktor. Dengan korban mencapai 159 orang.
Dilansir dari kompas.com (06/01/20) "Seorang warga negara Indonesia, Reynhard Sinaga (36), divonis penjara seumur hidup atau dengan jangka waktu paling kurang 30 tahun. Ia terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan serangan seksual atau perkosaan atas 48 pria dari 159 kasus pelecehan di Manchester, Inggris."
Kejahatan seksual yang dilakukan oleh orang berpendidikan tinggi, kian melengkapi maraknya perzinaan. Pantas saja negeri ini terus menerus dirundung bencana. Perbuatan orang-orang seperti inilah yang mengundang murkanya Allah.
Pendidikan tinggi dan bergelar doktor tidak menjamin seseorang berotak jernih dan bisa menahan syahwat. Padahal Allah SWT menyanjung tinggi dan mengangkat derajat orang-orang berilmu.
Semuanya ambyar karena mereka telah menjauhkan nilai-nilai agama sebagai panduan kehidupan. Sebaliknya mereka menikmati gaya hidup bebas yang lahir dari sekularisme-liberalisme.
Ya. Sudah lama negeri ini berhukum pada hukum thogut. Hukum yang justeru melanggengkan kemaksiatan. Kebebasan dipuja-puja hingga suburlah LGBT. Manusia-manusia yang fantasi seksnya melampaui kewajaran bermunculan. Bahkan keberadaan mereka dibiarkan dengan alasan kebebasan/HAM.
Padahal jelas. Merubah jenis kelamin, menyukai sesama jenis bahkan sampai mensodomi terkategori maksiat yang pasti menuai mafsadat (musibah). Ancaman kepada mereka tidak main-main.
Rasulullah SAW bersabda :
“Siapa saja yang kalian temukan melakukan perbuatan kaum Luth (homoseksual) maka bunuhlah pelaku (yang menyodomi) dan pasangannya (yang disodomi).” (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibn Majah, Ahmad, al-Hakim, al-Baihaqi).
Hukuman mati terhadap para penjahat kelamin sangat pantas dan bisa menimbulkan efek jera.Hanya saja tidak bisa direalisasikan oleh penguasa saat ini. Sebab mereka masih berhukum pada hukum buatan manusia. Yang notabene membuat tandingan selain Allah. Padahal Allahlah satu-satunya pencipta sekaligus pengatur kehidupan.
Oleh karena itu jika kita menginginkan keselamatan serta solusi tuntas atas setiap masalah (termasuk masalah sodomi) yang menimpa baik menimpa individu, masyarakat bahkan negara maka kembalikan semuanya pada sistem Islam. Yakni sistem yang menerapkan hukum Islam secara kaffah (menyeluruh).
Wallahu 'Alam bishowab...
Post a Comment