Oleh : Rohmawati
Menjauhi dosa itu lebih ringan daripada menanggung rasa sakit dari sebuah penyesalan. Begitu pesan Umar bin Khattab untuk semua manusia agar lebih berhati-hati dalam berbuat. Sebab, memang pada dasarnya penyesalan selalu hadir di akhir perjalanan. Hal ini seringkali terjadi pada mereka yang tak mengerti sebuah makna kehidupan. Tentang bagaimana ia diciptakan dan untuk apa diciptakan. Karena itu, kebanyakan manusia abai terhadap Islam dan jauh dari kehidupan Islam.
Manusia adalah mahluk yang Allah ciptakan sempurna dibanding makhluk lainnya. Allah menganugerahkan akal untuk berpikir dan juga ghorizah atau naluri dalam diri manusia untuk bisa merasakan indahnya kehidupan. Namun, hal itu juga bisa menjadi jurang kehancuran untuk manusia dan dapat memasukkan ia ke dalam lembah dusta manakala salah dalam memandang makna ghorizah atau naluri, terlebih lagi dengan naluri mencintai. Maka dari itu, tak heran kelak di akhirat nanti penghuni-penghuni neraka dipenuhi oleh golongan jin dan manusia. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur'an.
"Dan sungguh, akan Kami isi neraka jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah." (QS. Al-A'raf: Ayat 179).
Kehidupan dunia begitu amat singkat, antara datang dan pergi tidak ada yang abadi untuk menetap. Maka, segala keindahan dunia ini bukan sesuatu yang harus kita genggam dalam sanubari. Karena, pada akhirnya justru akan melukai hati manakala Allah tarik segala kenikmatannya dari bumi. Adapun yang kita miliki saat ini hanyalah titipan yang akan kembali pada ilahi. Maka dari itu, jangan berlebih dalam mencintai segala sesuatu yang Allah beri. Karena sejatinya, kesenangan dan kedukaan hanyalah ujian bagi setiap insan di bumi. Jangan pula tergoda dengan kenikmatan dunia yang sementara, ia memang indah tapi bersifat fana bukan untuk selamanya. Menanam di dunia menuai di akhirat, cintailah manusia sekadarnya tetapi cintailah Allah lebih dari segalanya.
Wallahu'alam bisshowwab
Post a Comment