Oleh : Rohmawati (Penulis)
“Telah datang kepadamu bulan Ramadan, bulan keberkahan, Allah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan do’a. Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan membanggakanmu kepada para malaikat-Nya, maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang yang sengsara ialah yang tidak mendapatkan rahmat Allah di bulan ini.” (HR Ath-Thabrani).
Tidak ada bulan yang begitu sangat dirindu, selain bulan suci Ramadan. Bulan dimana tersimpan ribuan makna dan bulan yang penuh dengan lipatan pahala yang Allah janjikan pada setiap manusia. Karena itulah yang menjadikan bulan ini menjadi sangat berharga dan bulan yang ditunggu oleh semua umat Islam di dunia.
Bulan yang hanya hadir satu tahun sekali ini membuat setiap orang yang beriman tidak ingin kehilangan kesempatan untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya. Tak heran banyak kalangan umat Islam mempersiapkan dirinya, baik secara fisik maupun secara rohani terutama keimanananya untuk dapat maksimal menjalani hari-hari di bulan Ramadan.
Sebagaimana para sahabat nabi yang sangat antusias dan senantiasa berusaha memaksimalkan dirinya dalam menyambut bulan suci Ramadan, bak sepasang calon pengantin yang tengah menunggu hari pernikahannya.
Rasulullah Saw merupakan suri teladan yang terbaik untuk setiap manusia termasuk juga suri teladan yang sepatutnya kita ikuti bagiamana Ia mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadan dengan cara banyak melakukan amalan puasa di bulan Sya'ban.
Usamah bin Zaid meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah melakukan puasa sepanjang bulan Sya'ban atau melakukan puasa pada bulan itu kecuali beberapa hari saja beliau tidak melakukannya. (HR. Bukhori Muslim).
Ramadan adalah bulan yang penuh keberkahan dan rahmat dari Sang Pencipta. Bulan yang penuh dengan ampunan. Disampaikan bahwa bulan Ramadan ini merupakan anugerah terindah yang Allah berikan pada umat Islam. Mengemban identitas sebagai seorang Muslim merupakan bagian anugerah terindah yang patut kita syukuri. Dapat merasakan nikmatnya berpuasa di bulan yang lebih baik dari seribu bulan.
Sejatinya, orang-orang yang dapat mengambil hikmahlah yang mampu memanfaatkan kesempatan hidup yang Allah berikan untuk senantiasa memperbaiki diri dan melakukan berbagai amal sholih termasuk berpuasa mencari keridhoannya. Menjadi orang yang merugi manakala selama hidupnya tidak dimanfaatkan untuk mengumpulkan amal sholih. Sejatinya, penyesalan selalu hadir di akhir perjalanan kehidupan manusia. Yuk, manfaatkan Ramadan ini dengan melakukan berbagai amal solih, karena belum tentu kita dapat menemui Ramadan di tahun depan.
Wallahu a'lam bisshowwab
Post a Comment