Definition List

Demokrasi, Mampukah Memberantas Penghina Islam Secara Tuntas?

Oleh: Illa As-Suyuthi (Pemerhati Umat)


Lagi dan lagi, kasus penistaan agama kembali terulang. Entah berapa kali hal ini dilakukan oleh penggiat media sosial, Eko Kuntadhi. 


Diketahui Eko Kuntadhi mencuit serta mengunggah video Ning Imaz yang berbicara soal tafsir Surat Ali Imran ayat 14. Dalam video yang diunggah Eko Kuntadhi dituliskan kalimat "T*l*l tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan". Cuitan Eko Kuntadhi itu sudah tak lagi terlihat. Cuitan terakhirnya dihapus per 12 September 2022. (Republika.co.id, 15/09/2022).


Berkenaan dengan hal diatas Pengasuh Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, Kiai Haji M Yusuf Chudhori, menuntut pegiat media sosial Eko Kuntadhi meminta maaf kepada keluarga besar Pondok Pesantren Lirboyo terkait unggahan di Twitter yang berisi ujaran kebencian. "yang bersangkutan sebaiknya tidak sekedar menghapus postingan yang diunggah di media sosial. Kami sangat menyesalkan muncul kejadian ini, dan menuntut pelaku minta maaf. Jangan hanya menghapus posting di Twitter. Kata Gus Yusuf panggilan akrab beliau. (Republika.co.id, 14/09/2022).


Atas desakan dari berbagai pihak, akhirnya Eko Kuntadhi mendatangi kediaman Ning Imaz di Pondok Pesantren Lirboyo untuk memberikan permintaan maaf. 


Dengan kasus penghinaan terhadap Islam yang senantiasa terulang. Apakah cukup dengan hanya memberikan permintaan maaf dan masalah Pelecehan dan Penghinaan terhadap Islam telah selesai? Bisa dilihat jika negara serius dalam menindaklanjuti masalah Pelecehan  dan Penghinaan terhadap Islam serta memberikan sanksi yang tegas terhadap pelakunya sehingga memberikan efek jera bagi pelaku pelecehan dan penghinaan Islam. Berarti negara  telah serius menjaga agama dari kejahatan para pembenci Islam. Namun sayangnya, didalam sistem Demokrasi tidak akan ditemukan pemimpin yang benar - benar serius menjaga agama Islam dari pelaku pelecehan dan penghinaan Islam. Demokrasi dengan asas Sekulernya, maka negara menganggap pelecehan dan penghinaan Islam tidak lebih berbahaya dibanding dengan pelaku kejahatan lainnya. Alih-alih memberikan hukuman tegas  yang mampu memberikan efek jera kepada setiap pelaku pembenci Islam. Negara membiarkan kejahatan penistaan agama terus berulang dan  cukup hanya dengan meminta maaf, dan  permasalahan tersebut dianggap telah selesai. 


Maka wajar, penghinaan demi penghinaan terhadap Islam senantiasa terulang dan seakan pelakunya tidak pernah merasa kapok dan malu melakukan hal tersebut. Itu disebabkan sistem Demokrasi dengan prinsip kebebasan yang digaungkannya membiarkan para pembenci Islam dengan sesuka hati terus menerus menebarkan kebencian terhadap Islam melalui perilaku dan ucapannya dalam melecehkan dan menghina Islam. Padahal masalah ini, sangat meresahkan dan dapat memecah belah umat. 


Sejalan dengan para pembenci Islam. Ini sama seperti kaum munafik yang prilaku nya ada sejak zaman Rasulullah Saw. Mereka sering mengolok-olok ajaran Islam, sebagaimana juga dijelaskan oleh Allah Swt. “Kaum munafik itu takut akan diturunkan kepada mereka suatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi di dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka, teruskanlah ejekan-ejekan kalian (kepada Allah dan Rasul-Nya). Sungguh Allah akan menyatakan apa yang kalian takuti."(QS At-Taubah: 64).


“Sungguh kaum munafik itu berusaha menipu Allah dan Allah membalas tipuan mereka. Jika mereka berdiri untuk salat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan salat itu) di hadapan manusia. Tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Mereka dalam keadaan ragu-ragu di antara yang demikian (iman atau kafir); tidak masuk ke dalam golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) ke dalam golongan itu (orang-orang kafir). Siapa saja yang Allah sesatkan, maka kalian sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) bagi dia.”(QS An-Nisa’: 142-144).


Maka jelas, hanya Islam satu-satunya Sistem yang mampu menjaga agama dan menjaga para pemeluknya dari segala upaya jahat musuh-musuh Islam dan kaum munafik dengan memberikan hukuman yang tegas dan tuntas. 


Wallahu a'lam bisshowwab.

          

          

Post a Comment

Previous Post Next Post