Oleh : Erni Apriani
Aktivis Muslimah
Aktivis Muslimah
Seperti yang dikutip oleh bandungraya.net, Kamis (23/11/2023), himbauan terhadap seluruh generasi muda di Kabupaten Bandung agar mampu mengoptimalisasikan transformasi ekonomi berbasis digital. Pasalnya, peran generasi muda menjadi unsur lokomotif perubahan. Transformasi ekonomi digital ini diharapkan menjadi gerbang kemajuan perekonomian bangsa. Dengan memanfaatkan teknologi digital dan dapat memperluas jaringan pemasaran melalui e-commerce.
Kemajuan era digital dalam segi ekonomi hanya berdampak pada keuntungan para penguasa dan para pemodal besar saja. Ibarat sindiran, tidak ada makan siang gratis di sistem kapitalis. Segala sesuatunya harus berbayar dan bisnis yang ditunjang dengan teknologi super cepat dan canggih ini membutuhkan modal besar. Rakyat kecil yang kurang modal semakin tertinggal, dan dituntut untuk mandiri mencari modal besar agar bisa bergabung menjadi pebisnis digital, sehingga kecanggihan dan kemudahan serta keuntungan bisa diakses. Sungguh miris bagi rakyat kecil, jangankan modal untuk transformasi ekonomi digital, untuk sekedar modal usaha pokok saja sudah sangat kesulitan. Belum lagi faktor penghambat lain, seperti mahalnya harga kebutuhan hidup sehari-hari yang selalu melesat tinggi.
Selama sistem kapitalisme sekulerisme diterapkan, maka segala perbuatan akan selalu berdasarkan pada materi. Memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dengan tidak mempedulikan rakyat kecil di sekitarnya. Inilah bukti kegagalan sistem kapitalisme. Negara hanya menjamin kesejahteraan para penguasa dan para pemodal, negara tidak mengurus seluruh rakyatnya dengan benar.
Serba-serbi transformasi digital termasuk dalam ekonomi harus lebih diperhatikan negara. Di dalam negara yang menerapkan sistem Islam penanaman dan penjagaan pemahaman syariat di kalangan remaja harus digencarkan, agar tidak terjadi kerusakan, karena akar permasalahannya sistemik. Maka solusinya juga sistemik yang mengatur di tengah masyarakat. Media dan transformasi digital akan digunakan dengan bijak dalam sistem Islam. Negara akan mengatur transformasi digital secara merata, tidak hanya pemilik pemodal saja. Akan tetapi seluruh rakyat akan dipermudah dan dibina dalam hal berbisnis digital. Semakin maju teknologi, maka diperlukan juga kemajuan dalam membentengi generasi dengan tsaqofah Islam. Media dan teknologi akan mengantarkan kita pada aktivitas yang diridhai Allah. Dengan itu negara memiliki kewenangan untuk mengatur regulasi tentang transformasi digital dalam segala bidang agar dapat beroperasi dengan optimal sesuai ketentuan syariat Islam di seluruh kalangan masyarakat. Karena negara berperan dalam meriayah atau pengatur urusan rakyat dan pelindung rakyat.
Maka dari itu kita butuh era Islam, negara dengan penerapan syariat Islam secara sempurna. Bukan hanya sekedar era digital yang konon akan memengaruhi kemajuan ekonomi rakyat. Nyatanya hanya segelintir orang saja yang dapat menikmati kemudahan penggunaan transformasi ekonomi digital. Hidup dalam era Islam, hidup lagi dalam aturan Islam secara sempurna dengan ketakwaan akan menjadikan solusi dalam segala permasalahan.
Wallahu a'lam Bishawab.
Kemajuan era digital dalam segi ekonomi hanya berdampak pada keuntungan para penguasa dan para pemodal besar saja. Ibarat sindiran, tidak ada makan siang gratis di sistem kapitalis. Segala sesuatunya harus berbayar dan bisnis yang ditunjang dengan teknologi super cepat dan canggih ini membutuhkan modal besar. Rakyat kecil yang kurang modal semakin tertinggal, dan dituntut untuk mandiri mencari modal besar agar bisa bergabung menjadi pebisnis digital, sehingga kecanggihan dan kemudahan serta keuntungan bisa diakses. Sungguh miris bagi rakyat kecil, jangankan modal untuk transformasi ekonomi digital, untuk sekedar modal usaha pokok saja sudah sangat kesulitan. Belum lagi faktor penghambat lain, seperti mahalnya harga kebutuhan hidup sehari-hari yang selalu melesat tinggi.
Selama sistem kapitalisme sekulerisme diterapkan, maka segala perbuatan akan selalu berdasarkan pada materi. Memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dengan tidak mempedulikan rakyat kecil di sekitarnya. Inilah bukti kegagalan sistem kapitalisme. Negara hanya menjamin kesejahteraan para penguasa dan para pemodal, negara tidak mengurus seluruh rakyatnya dengan benar.
Serba-serbi transformasi digital termasuk dalam ekonomi harus lebih diperhatikan negara. Di dalam negara yang menerapkan sistem Islam penanaman dan penjagaan pemahaman syariat di kalangan remaja harus digencarkan, agar tidak terjadi kerusakan, karena akar permasalahannya sistemik. Maka solusinya juga sistemik yang mengatur di tengah masyarakat. Media dan transformasi digital akan digunakan dengan bijak dalam sistem Islam. Negara akan mengatur transformasi digital secara merata, tidak hanya pemilik pemodal saja. Akan tetapi seluruh rakyat akan dipermudah dan dibina dalam hal berbisnis digital. Semakin maju teknologi, maka diperlukan juga kemajuan dalam membentengi generasi dengan tsaqofah Islam. Media dan teknologi akan mengantarkan kita pada aktivitas yang diridhai Allah. Dengan itu negara memiliki kewenangan untuk mengatur regulasi tentang transformasi digital dalam segala bidang agar dapat beroperasi dengan optimal sesuai ketentuan syariat Islam di seluruh kalangan masyarakat. Karena negara berperan dalam meriayah atau pengatur urusan rakyat dan pelindung rakyat.
Maka dari itu kita butuh era Islam, negara dengan penerapan syariat Islam secara sempurna. Bukan hanya sekedar era digital yang konon akan memengaruhi kemajuan ekonomi rakyat. Nyatanya hanya segelintir orang saja yang dapat menikmati kemudahan penggunaan transformasi ekonomi digital. Hidup dalam era Islam, hidup lagi dalam aturan Islam secara sempurna dengan ketakwaan akan menjadikan solusi dalam segala permasalahan.
Wallahu a'lam Bishawab.
Post a Comment