Definition List

Gawat! Jebakan Role Player, Hancurkan Jati Diri Remaja

Ngomongin seputar dunia remaja kayaknya nggak bosen bosen ya gaes? Iya nggak sih ?? Secara saya juga dulu pernah remaja. Kalau boleh saya bilang, masa remaja itu masa yang sungguh sangat singkat.

Masa remaja adalah masa pubertas / transisi (masa peralihan dari remaja ke dewasa). pada fase ini betapa pencarian jati diri begitu menggelora. Jika tidak mendapat arahan yang benar-benar baik dari keluarga maupun lingkungan, bisa dipastikan akan melakukan penyimpangan. Seperti Diduga, membangkang terhadap orang tua dan lain-lain.

Bagaimana dengan remaja yang tidak mendapatkan bimbingan? Sebab tidak semua remaja beruntung, tinggal dengan orang tua dan lingkungan yang baik. Misal remaja korban broken home.

Di sini justru letak tantangannya. Di saat kondisi “buruk” menimpa, kebanyakan remaja biasanya mencari pelarian pada hal-hal yang sifatnya tenang sewaktu-waktu. Karena bingung, butuh perhatian, butuh arahan, butuh bimbingan, butuh pelukan dan kasih sayang orang tua tapi semua itu tidak didapatkan. Kemudian mencari kebahagiaan sendiri di belantara rimba yang bebas.

Tidak jarang akhirnya mereka justeru terperosok dalam kehidupan negatif. Salah satu contoh banyak remaja yang akhir-akhir ini ketahuan menjadi anggota grup Role Player (RP). Grup yang membuat miris para orang tua, sebab di sana para remaja memiliki kehidupan halu. Aturan grup yang ngawur, misal tidak boleh berkata sopan, tidak boleh menggunakan nama asli, jenis kelamin ditentukan sesuai peran yang diberikan admin, cewek atau cowok terima saja, kalau cowok berwujud cewek ya harus bisa berperan sebagai cowok. Dan masih banyak aturan-aturan aneh lainnya. Bagi orang waras, itu merusak!

Tapi RP anak-anak anehnya ini terasa nyaman-nyaman saja. Mereka bilang itu kehidupan kedua mereka. Sebab di kehidupan nyata / kehidupan nyata mereka tak mendapatkan ruang. Astagfirullah ðŸ˜­salah siapa ini?

Idealnya semua orang tua melihat fakta sehingga bisa melakukan perbaikan atau muhasabah.

Untuk kalian sahabat remaja, saya ingin mengingatkan, dunia maya yang peduli tempat yang aman untuk dijadikan tempat bersandar. Banyak oknum mencari mangsa, mentransfer keburukan pada orang lain. Maka kehati-hatian dan mawas diri perlu diperketat, lebih selektif dalam mencari tempat atau grup dunia maya untuk berbagi pengalaman hidup.

Jika tidak mendapatkan bimbingan dari rumah sakit (orang tua) juga lingkungan, ingat remaja juga diberikan akal oleh Allah Subhanahu Wata'ala yang dengannya remaja bisa berpikir, memilih kemana dan pada siapa harus mencari solusi dalam mengatasi berbagai masalah.

Tentang pertimbangan akal ini, ada baiknya kita simak percakapan Ummul mu'minin, Siti Aisyah dengan Nabi Shalallahu alaihi wasallam. Suatu hari, istri Rasulullah SAW itu bertanya,

“Dengan apakah manusia saling berlomba memperoleh kemuliaan di dunia?”
Nabi menjawab,

Dengan akalnya.

“Kalau di akhirat?” tanya Aisyah lagi.

Dengan akalnya.

“Bukankah manusia diganjar hanya karena perbuatan-perbuatan mereka?” tanya putri Abu Bakar itu.
Rasulullah menjawab,

“Wahai Aisyah, bukankah manusia bekerja sesuai kadar kekuatan akal yang diberikan Allah kepada mereka? Menurut kadar kekuatan itu pekerjaan mereka terjadi, dan menurut kadar apa yang mereka kerjakan itu diganjar. ”

Jadi, dengan akal, kita bisa menentukan pilihan terbaik. Pilihlah untuk mendekat dengan orang solih, sambil berdoa terus berdoa kepada Allah agar ditunjukkan jalan terbaik dalam menghadapi permasalahan hidup dan dihindarkan dari jalan buruk.

Selain itu remaja juga menyadari siapa jati dirinya yang sebenarnya? Untuk mendapatkan jawaban itu wajib bin kudu remaja harus ikut menceburkan dirinya dalam kajian-kajian keislaman atau perhalaqohan. Dengan begitu, wawasan akan bertambah, ilmu bertambah, ketaqwaan kepada Allah SWT akan semakin kuat. Insya Allah.

Proses yang buruk akan menuai hasil yang buruk. Malah, proses yang baik seperti mengkaji Islam kaffah insyaallah akan menuai hasil yang baik pula. Apa hasil dari aktif mengkaji Islam? Salah satunya jadi remaja yang tampan ðŸ˜ŠBahasa sederhananya menjadi remaja yang menemukan jati diri. Jati diri sebagai seorang Muslim. Siapa Muslim itu? Kita, orang-orang yang insyaallah diberi keselamatan sebab menjadi orang-orang yang taat kepada Allah Subhanahu Wata'ala. Insya Allah…

Wallahu a'lam bishowab

Post a Comment

Previous Post Next Post