Menjadi keluarga sakinah, mawadah dan warahmah (samara) adalah dambaan setiap orang yang berkeluarga, mempunyai anak-anak yang solih dan solihah yang kelak akan memangil-manggil kita di surgaNya dengan menggandeng tangan kita sungguh itu adalah kenikmatan yang tiada tara.
Untuk mewujudkan semua itu dibutuhkan Ilmu (tsaqofah) yang memadai dan tidak mungkin pernah tercapai jika kita, anak kita dan keluarga kita tidak memahami kebenaran yang hakiki (Islam). Al ilmu qobla amal (Ilmu itu lebih dahulu dari pada amal).
Menjalani kehidupan berumah tangga itu tidak mudah dan konsekuensinya sangat berat, jika tidak bisa bersabar, akan membawa kehancuran dalam berumah tanggga. Di dalam kehidupan berumah tangga pasti banyak menghadapi ujian,sehingga kita butuh banyak energy untuk menghadapi dan menjalani itu semua, mulai dari perlunya kedewasaan berpikir, bijak dalam menyikapi masalah atau sesuatu, ilmu dan iman yang cukup serta keistiqomahan dijalanNya.
Rumah tangga yang dibangun tanpa ilmu dan iman pasti akan mendapati permasalahan –permasalahan didalamnya dan tidak bisa menikmati indahnya berkeluarga kecuali kehampaan dan terasa gersangnya kehidupan didalam berkeluarga, tidak cukup hanya itu yang dirasakan namun mereka juga merasa hidupnya terhimpit dan menjerit ketika ujian-ujian bertubi-tubi datang menghampirinya. Bagaimana mungkin hal diatas tidak bisa terjadi kalau tidak karena ilmu dan iman yang sedikit? atau karena iman yang bermasalah atau bahkan kosong? Seharusnya kita semua mempunyai pusaka yang digunakan sebagai pedoman hidup yaitu Al-qur’an dan Assunah.
Bisa jadi sebenarnya mereka punya pusaka tersebut, namun mereka tidak pernah menyentuh pusakanya dan hanya disimpan sebagai hiasan, lantas bagaimana mungkin dia bisa menggunakan senjatanya, kalau disentuh saja tidak? Sebenarnya Al-qur’an dan Assunah itu adalah petunjuk untuk manusia, agar dapat digunakan dalam kehidupan sehari-harinya sehingga dia bisa mengurai satu persatu segala sesuatu atau permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam kehidupannya.
Jika kita ingin mempunyai keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah pahamilah arti hidup dengan sesungguhnya, mulai dari mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mendasar, yang harus dijawab oleh manusia dengan tepat dan benar. Yaitu mulai dari mana kita berasal, untuk apa kita hidup dan mau kemana setelah kematian? Jika kita sudah dapat memahami dan menjawab semua pertanyaan-pertanyaan pokok ini dengan benar, maka akan menjadi pondasi kita dalam hidup, baik untuk berkeluarga, bermuamalah, bermasyrakat dan bernegara.
Selanjutnya kita lakukan tugas dan kewaijiban kita masing-masing berdasarkan kedudukan dan fungsi didalam keluarga, suami sebagai pemimpin, istri sebagai patner sekaligus madrasah pertama bagi anak, kemudian bekerja sama untuk saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran untuk mendapatkan ketenangan, kebahagiaan dan ketentraman jiwa didalam keluarga.
Namun saat ini kita tidak cukup hanya paham dan mengerti tentang ilmu agama saja, melainkan lingkungan dan keluarga kita juga sangat berpengaruh terhadap keseharian hidup kita, mulai dari perbedaan cara pandang hidup, pemikiran dan lain-lainnya, sehingga amat sulit untuk mendapatkan keluarga yang seluruhnya baik, secara langsung maupun tidak itu semua akan berpengaruh kepada keluarga dan anak-anak kita.
Terlepas dari itu semua jangan sampai hal tersebut membuat kita putus asa atau menyerah pada keadaan dan lingkungan yang sekarang sudah benar-benar rusak, kita harus tetap berusaha dan berdoa untuk anak-anak kita, untuk keluarga kita supaya terjaga dari hal-hal yang mendatangkan siksaNya.
Intinya ilmu, iman dan lingkungan itu yang sangat penting, guna membangun keluarga yang kita idamkan. jangan sampai mengarungi samudera kehidupan dalam berumah tangga hanya bermodalkan semangat dan keinginan belaka.
wallahu'alam
Post a Comment