Definition List

Siapa Takut Jatuh Kaya?





Oleh: Lina Annajah


Yaiyalah emang ada yang takut kaya?? Yang ada klo jaman kapitalis sekarang justru kebalikannya, yakni takut miskin. Sebab apa - apa di nilai oleh uang termasuk standar kebahagiaan nya pun di ukur oleh uang.. 


Eh tapi tidak  ketika jaman 14 abad yang lampau, ketika islam menjadi standar hidup manusia. Kala itu hidup zuhud adalah menjadi trendsetter. Bahkan yang pengusaha  terkaya di Madinah saat itu adalah Abdurahman bin auf pun memilih lebih banyak menginfakan hartanya, ketimbang memilih gaya hidup yang berlebihan apalagi mengukur kebahagiaan dengan berlimpah materi, big no! beliau justru takut  dengan hartanya karena khawatir hisabnya akan lama. 


Dalam sebuah riwayat  suatu hari  Rasulullah pernah berucap pada Abdurahman bin auf , "wahai Abdurahman" Kata Rasulullah " Aku melihat engkau menuju surga dengan terseok- seok.. ( read: merangkak) "  " Tersebab apa ya Rasulullah ?" Abdurahman penasaran, walaupun judulnya masuk surga tapi Abdurahman gak mau masuk surga dengan terseok-seok.   " Karena harta mu" Lanjut Rasullulah. 


Maka segera seketika itu Abdurahman langsung  menginfakkan  seluruh hartanya untuk islam. 

Namun ternyata semakin di infakkan, Abdurahman semakin tambah kaya raya... Masya Allah... 


Lalu apa salah bila seorang muslim menjadi kaya? Tidak.... ! Justru muslim harus kaya, karena kata Rasulullah " Sebaik - baik harta adalah yang ada di tangan orang shalih. " (H.R. bukhari dan muslim) 


Para sahabat bersepakat justru harusnya yang takut kaya adalah yang menjadi pejabat publik. Kita lihat deh para khalifah dari mulai Abu bakar, Hidup nya sangat sederhana, abu bakar bahkan ketika menjabat sebagai khalifah beliau masih ke pasar untuk berdagang. 

Namun umar melarang agar Abu Bakar fokus mengurusi Daulah (Negara) , sementara untuk biaya hidup  Abu Bakar  dan keluarga diambil dari  baitul mal. Secukupnya sesuai kebutuhan hidup khalifah. 


Kita bandingkan dengan sistem saat ini?  Sistem kapitalis, justru membuat  para pejabat nya meraih kekayaan dengan menjadi wakil rakyat. Gajinya  juga bukan hanya memenuhi kebutuhan pangan, dan papannya saja, tetapi tunjangan - tunjangan yang lainnya pun besarannya bikin kita bilang wooowww... 



Mirisnya, gaji udah gede pun jika ada peluang korupsi tetap diembat kasus terbaru dana bansos covid 19.  Kejam memang...



 Jadi yang harus takut kaya adalah pejabat publik, karena para khalifah terdahulu begitu.. Hidupnya sangat zuhud. Ia tinggalkan dunia, ketika dunia menghampirinya. Bukan seperti kita zuhud karena ketinggalan dunia... Hehe


Sementara untuk rakyat biasa bukan siapa-siapa, silakan untuk mencari harta dan menjadi kaya lewat usahanya. Kalau kata saya seorang muslim itu harus kaya, karena kefakiran( kemiskinan )akan menjerumuskan pada kekafiran... Banyak kaum Muslim yang miskin, udah mah miskin harta, miskin iman pula mudah untuk  di suap hanya dengan  dua bungkus mie instan agar ia menjadi kafir. Ini yang pernah di lakukan oleh missonaris. Naudzubillah.. 


Muslim yang kaya pun akan kuat, bahkan kita bisa ke surga dengan harta kita. Yaitu dengan jalan sedekah jor-jor an.  


Jadi pergunakalah harta dengan cara yang baik agar hisabnya pun baik. Salah satunya sedekah dan meningkatkan kualitas diri kita, bukan gaya hidupnya yang di tingkatkan.Tapi  mengupgrade diri. Kemampuan dan  kapasitas diri.  Jangan itung-itungan untuk berubah menjadi lebih baik menurut syariah walaupun itu harus berbayar.


Saya teringat doa yang pernah dinisbatkan oleh Abu Bakar ra. Sahabat Rasulullah SAW bunyi nya begini " Ya Allah jadikanlah dunia dalam genggaman ku, dan jadikan akhirat di hatiku. "


Ya, dunia ( harta ) cukuplah  ada dalam genggaman kita, pengelolaan kita, kita yang menguasai nya. Bukan hati kita.  Karena kita harus menyadari betul bahwa sebanyak apapun kekayaan yang ditimbun tak kan pernah memuliakan pemilik nya. Seseorang hanya akan mulia dengan kualitas dirinya, baik di hadapan Allah maupun  manusia lainnya. 


Wallahu'alam

Post a Comment

Previous Post Next Post