Definition List

V-Day: Jebakan Betmen Hancurkan Remaja Muslim



Oleh: Ummu Aidan


Meski telah diingatkan banyak pihak, mulai dari para ustad, ustadzah, aktivis dakwah dan pihak-pihak terkait lainnya, agar remaja Muslim tidak latah merayakan Valentine Day (V-Day), namun peringatan tersebut seolah dianggap angin lalu oleh sebagian remaja. Faktanya di tahun 2020 saja, masih banyak remaja yang terjaring razia oleh Satpol-PP di malam V-Day. 


Dilansir dari news.detik.com (14/02/2020), Kadis Sosial Kota Makassar, Mukhtar Tahir mengatakan razia gabungan Satpol PP dan Dinas Sosial ini digelar atas perintah langsung Pj Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb. Pemkot Makassar banyak menerima aduan masyarakat terkait penyakit sosial pada kalangan remaja, khususnya dalam momen hari Valentine.


"Razia malam ini kita laksanakan terkait maraknya aksi remaja yang merayakan hari kasih sayang dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak sepatutnya," ujar Mukhtar, Kamis (13/2/2020).


Miris, melihat fakta budaya kufur tersebut masih diikuti oleh remaja Muslim. Tak selalu salah mereka memang, bisa saja karena belum faham tentang keharaman merayakan budaya tersebut. Oleh sebab itu semua pihak harus terus bekerjasama untuk memberikan pemahaman kepada remaja, agar cerdas dalam memilih dan memilah budaya. Mana budaya yang dibolehkan dalam Islam dan mana budaya yang diharamkan.


*Valentine Dongengan Belaka*

Budaya V-Day merupakan budaya yang bukan berasal dari Islam. Sejarahnya saja masih simpang siur, terdapat berbagai versi. Bahkan seorang mantan biarawati pernah mengatakan bahwa sejarah V-Day hanyalah dongeng belaka. 


Terkait asal usul siapa sesungguhnya Valentine tidak ada yang tahu. Hanya dalam dongeng ia dikisahkan. Menurut mantan Biarawati, Hj. Irena Handono, ada tiga versi kisah yang sering dijadikan rujukan tentang siapa sosok Valentine ini.


Pertama, St Valentine adalah seorang pemuda bernama Valentino yang kematiannya pada 14 Februari 269 M karena eksekusi oleh Raja Romawi, Claudius II (265-270). Eksekusi yang didapatnya ini karena perbuatannya yang menentang ketetapan raja, memimpin gerakan yang menolak wajib militer dan menikahkan pasangan muda-mudi, yang hal tersebut justru dilarang. Karena pada saat itu aturan yang ditetapkan adalah boleh menikah jika sudah mengikuti wajib militer.


Kedua, Valentine seorang pastor di Roma yang berani menentang Raja Claudius II dengan menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan menolak menyembah dewa-dewa Romawi. Ia kemudian meninggal karena dibunuh dan oleh gereja dianggap sebagai orang suci.


Ketiga, seorang yang meninggal dan dianggap sebagai martir, terjadi di Afrika di sebuah provinsi Romawi. Meninggal pada pertengahan abad ke-3 Masehi. Dia juga bernama Valentine.


*V-Day dan Propaganda Musuh Islam*

Meski tidak ada kepastian sejarahnya, namun perayaan V-Day pernah diresmikan oleh Paus Gelasius pada 14 Februari di tahun 498 M. Sebelumnya, di tahun 469 M, Paus Gelasius I terlebih dahulu mengambil langkah mengubah tradisi Romawi Kuno, Lupercalia (peringatan terhadap Dewa Lupercus, Dewa Kesuburan) menjadi Saint Valentine's Day.


Lupercalia dirayakan setiap bulan Februari, dari tanggal 13 hingga 18. Kebiasaan dalam perayaan ini, setiap gadis memasukkan nama mereka ke dalam bejana. Lalu setiap pria mengambil satu nama dalam bejana tersebut. Nama yang keluar menjadi kekasihnya dan bebas melakukan apa saja selama perayaan berlangsung.  


Adapun langkah Paus Gelasius mengubah tradisi Lupercalia menjadi Saint Valentine's Day, merupakan upaya untuk menyebarkan agama Kristen. Valentine dijadikan sebagai sosok suci lambang cinta, menggantikan posisi Dewa-Dewa pagan. Tindakan seperti ini adalah bentuk sinkretisme agama, mencampuradukkan budaya pagan dalam tradisi Kristen. 


Dari sini jelaslah bahwa V-Day sama sekali tidak ada relevansinya dengan agama Islam. Jika masih ada yang mempropagandakan budaya V-Day dengan topeng yang lebih menarik, menyebut V-Day sebagai hari kasih sayang misalnya. Maka hal tersebut hanyalah upaya pendangkalan berpikir sekaligus penyesatan aqidah.


Propaganda musuh-musuh Islam tersebut dipermudah dengan eksisnya sistem kapitalis neoliberalisme di negeri ini. Berpijak pada asas kebebasan, budaya pacaran dan V-Day sudah menjadi hal biasa di negeri berpenduduk mayoritas Muslim, miris. Sungguh menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bersama untuk menghalau budaya kufur tersebut. 


*Islam Melarang Tasyabuh* 

Dalam Islam larangan merayakan budaya yang berkaitan dengan aqidah sangat jelas. Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031)


Bahaya lain yang mengintai dari perayaan ini, menjerumuskan remaja pada kemaksiatan, karena perayaan ini umumnya dirayakan dengan berzina/free sex, berpesta minuman keras, mabuk-mabukan dan hal-hal lainnya yang dilarang dalam Islam. Sungguh kerugian besar bagi remaja Muslim yang masih latah mengikuti budaya ini. Selain rugi di dunia, nestapa juga kelak di akhirat sebab zina merupakan dosa besar. 


Jangan mau tertipu lagi, cerdaskan diri dengan tsaqofah Islam. Buka mata dan sadari, kaum Muslim saat ini terutama remaja sedang dibidik untuk dijauhkan dari agamanya. Samuel Marinus Zwemer, seorang misionaris, dalam konferensi gereja di Quds (1935) pernah mengatakan: 


“Misi utama kita bukan menghancurkan kaum Muslim. Sebagai seorang Kristen tujuan kalian adalah mempersiapkan generasi baru yang jauh dari Islam, generasi yang sesuai dengan kehendak kaum penjajah, generasi malas yang hanya mengejar kepuasan hawa nafsu”.


Sungguh kata-kata tersebut mengingatkan sekaligus mengajak kita untuk merenungkan Firman Allah Subhanahu wa ta’ala:


“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (TQS. Al-Baqarah: 120)


Senada dengan hadits Nabi yang termasyhur. Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun), pasti kalian akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim No. 2669)


*Kebutuhan Mendesak*

Dengan demikian, diharapkan muncul kesadaran penuh dalam diri kaum Muslim, khususnya remaja untuk mengambil peran penting. Peran penting remaja adalah sebagai ujung tombak pembangun negeri. Remaja yang mampu memegang kendali masa depan sebuah negeri hanyalah remaja yang pola pikir dan sikapnya telah tercerahkan oleh Islam.


Untuk itu perjuangan agar syariat Islam dapat tegak kembali di muka bumi, perlu dilakukan. Bahkan termasuk kebutuhan mendesak saat ini. Hanya dengan diterapkannya syariat Islam dalam sebuah konstutusi, remaja Muslim dapat diarahkan pada kepribadian Islami. Remaja muslim dapat menjadi remaja yang berkualitas, serta tidak mudah mengikuti kebiasaan orang-orang kafir. Selain itu, dengan bekal pemahaman Islam ideologis, insyaallah remaja tersebut mampu membendung makar jahat musuh-musuh Islam termasuk membendung propaganda V-Day. 


Wallahu ‘alam…

Post a Comment

Previous Post Next Post