Definition List

Tegakkan Junnah, Bebaskan Al-Aqsa

 



Oleh Rita Handayani

Penulis dan Pemerhati Publik


Naftali Bennett resmi menggantikan Netanyahu yang telah 12 tahun berkuasa. PM (Perdana Menteri) yang baru bagi zionis apartheid ini adalah sosok yang dikenal kontroversial, seorang rasis, ekstremis radikal Yahudi dari Partai Yamina. Anshorullah, ketua Presidium AWG (Aqsa Working Group) mengatakan, pendukung Bennett telah menghina agama Islam, melakukan seruan rasis, dan mengancam rakyat Palestina. Aksi provokatif tersebut mendapat perlindungan dari polisi dan tentara apartheid Israel bahkan difasilitasi. (Ihram.co.id, 21/6/2021) 


Kezaliman yang dinampakan oleh zionis Israel selama dipimpin PM Netanyahu, terindikasi akan lebih masif lagi di bawah kepemimpinan PM yang baru yakni Naftali Bennett ini. Karena Bennett kerap berkomentar yang menghasut. Seperti, pada tahun 2013, dia mengatakan bahwa “teroris Palestina” seharusnya dibunuh, bukannya dibebaskan. Dia juga, menganggap tidak pernah ada namanya negara Palestina. Dibawah kesepakatan oslo, Bennett mengusulkan agar Israel mencaplok tepi barat Palestina 60%. Tahun 2014 Bennett menulis di The New York Times berjudul “Untuk Israel, Dua Negara Bukan Solusi”. Selain itu, Bennett menganjurkan untuk meningkatkan kontrol Israel atas kompleks Temple Mount, yang merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam.


Wajar akhirnya, para pemimpin muslim baik pemimpin negara maupun pemimpin suatu komunitas menyerukan agar umat Islam bersatu untuk membebaskan palestina. Seperti di kutip dari tempo.co, Minggu (9/5/2021) Erdogan, pemimpin negara Turki, mengajak muslim di seluruh dunia dan semua negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam untuk melawan penindasan Israel atas Palestina.


Selain itu, ketua Presidium AWG (Aqsa Working Group), Anshorullah dalam pesan tertulisnya kepada Republika, Ahad (20/6). Mengatakan "Karena itu, diserukan kepada umat Islam untuk bersatu padu, bergerak berjamaah bebaskan Palestina dan Al Aqsa. Karena hanya dengan persatuanlah kezaliman dapat dikalahkan, dengan izin Allah Ta’ala."


Namun, seruan para pemimpin negeri muslim dan komunitas muslim, untuk membebaskan Palestina hanya akan menjadi sebuah wacana saja. Yang sewaktu-waktu bisa menguap tanpa hasil. Jika tidak menyentuh solusi yg hakiki. Untuk menyadari bahwa umat Islam butuh persatuan yang menyatukan tanpa sekat nasionalisme. Serta mengambil solusi solutif untuk membebaskan negeri Palestina dari penjajah Israel. Seluruh umat islam harus memiliki satu rasa, bahwa Masjidilaqsa adalah milik kita, milik seluruh umat Islam. Sebagaimana rasa kepemilikan kita terhadap Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.


Palestina Punya Kita

Palestina adalah wilayah kaum muslim. Adapun pengakuan zionis Israel yang mengatakan palestina tanah miliknya adalah sebuah kedustaan yang amat besar, dengan tujuan untuk merampas tanah palestina dari penduduk pribuminya. Palestina merupakan tempat suci yang diberkahi. Terdapat ikatan kuat antara palestina, Islam, dan kaum muslim, setidaknya ada 10 alasan, kenapa palestina harus dibela. 


1. Baitulmaqdis adalah tempat yang diberkahi karena terbentang sayap malaikat diatasnya. 

2. Masjidilaqsa adalah kiblat pertama umat Islam. Dan kiblat para nabi terdahulu. Dan Nabi Muhammad saw berada di atas sunah-sunah para nabi sebelumnya. 

3. Masjidilaqsa merupakan masjid kedua yang dibangun di muka bumi. 

4. Baitulmaqdis adalah tanah yang diberkahi, tempat Rasulullah isra mi'raj. 

5. Masjidilaqsa adalah masjid suci ketiga yang sunah dikunjungi. Setelah Masjidilharam di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

6. Masjid berpahala terbesar ketiga, yang nilai pahalanya 500 salat. Serta pergi menuju Masjidil Aqsha dengan tujuan untuk salat akan menghapuskan dosa dan kesalahan. 

7. Baitul Maqdis tidak akan dimasuki oleh dajjal

8. Melihat Baitul maqdis dari tempat itu lebih baik dari dunia dan seisinya

9. Baitul maqdis adalah Ibukota (pusat) khilafah di akhir zaman.

Rasulullah saw. Menyebutkan jika khilafah akhir zaman akan tegak di Palestina. Abdullah bin Hawalah Al-Azdi berkata, "Wahai Ibnu Hawalah, jika engkau melihat kekhilafahan telah turun di bumi Al-Maqdis (Baitul Maqdis, Palestina), maka itu pertanda telah dekatnya berbagai goncangan, kegundah-gulanaan, dan peristiwa-peristiwa besar. Bagi umat manusia, kiamat lebih dekat kepada mereka daripada dekatnya telapak tanganku kepada kepalamu ini." (HR: Abu Daud no. 2535)

10. Berstatus tanah kharaj (pajak/jizyah) sejak masa Khalifah Umar. Perjanjian Umariyyah mengikat kaum muslimin dengan kaum Nasrani Yerusalem. Salah satu isi perjanjian tersebut mengharamkan yahudi tinggal di tanah Palestina.


Dengan demikian Masjidilaqsa bukan hanya milik warga Palestina. Seperti halnya Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Bukan hanya milik penduduk Mekah dan Madinah tapi milik kita. Milik umat Islam sedunia. Maka, kewajiban seluruh umat muslim di muka bumi untuk ikut serta dalam membebaskan tanah Palestina dari penjajahan Israel


Solusi Hakiki 


Solusi untuk membebaskan Palestina tidak bisa hanya dengan mengecam ataupun mengutuk, karena faktanya ribuan kecaman dan kutukan dari penduduk bumi tak mempan menahan bombardir Israel terhadap Palestina. Juga tidak cukup hanya mengirimkan bantuan makanan dan obat-obatan. Memang itu dibutuhkan bagi saudara-saudara muslim yang menjadi korban kebengisan Israel. Namun dibutuhkan yang lebih dari itu. Yakni, kiriman pasukan perang untuk mengusir Zionis Israel dari tanah kaum Muslim Palestina. 


Solusi hakiki yang tidak bisa diganti dengan solusi lain untuk membebaskan negeri Palestina, dan negeri-negeri muslim yang lain, dari kezaliman orang-orang kafir harbi (musuh Allah dan Nabi-Nya) adalah dengan menegakkan junnah (perisai) kaum muslim. Ia merupakan, satu-satunya benteng yang akan mampu melindungi Islam dan umatnya, dari berbagai macam serangan musuh. Baik secara fisik (diperangi) maupun non fisik, seperti serangan pemikiran, pendidikan, budaya, dan lainnya. Hingga pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan bagi seluruh umat dalam konstitusinya.


Apa bentuk junnah (perisai) kaum muslimin ini? tidak lain ia adalah seorang pemimpin yang dibawahnya bersatu seluruh kaum Muslim tanpa terkecuali. Pemimpin yang bisa menjadi junnah ini hanya akan hadir ketika hadirnya lembaga negara kaum Muslim yang berhukumkan dengan hukum Islam. Lembaga negara ini disebut Daulah Khilafah, darinya akan tercipta khalifah. Pemimpin yang kuat dan berdaulat penuh atas kepemimpinannya. Yang akan mampu mengerahkan militer kaum muslim untuk membela negeri-negeri kaum muslim yang terzalimi seperti halnya Palestina. 


"Sesungguhnya seorang imam adalah perisai, orang-orang berperang dari belakangnya dan menjadikannya pelindung. Maka, jika ia memerintahkan ketakwaan kepada Allah ‘azza wa jalla dan berlaku adil, baginya terdapat pahala; dan jika ia memerintahkan yang selainnya, ia harus bertanggung jawab atasnya.” (HR Muslim) 


Jika Fattah dan Hamas memiliki pemikiran yang sama untuk bersatu, yang akan mampu melawan Israel. Maka, pemikiran dan kesadaran itu pun harus dimiliki oleh seluruh kaum Muslim. Saat ini, pemimpin kaum muslim tidak berdaya ketika berhadapan dengan negara adidaya. Lain halnya ketika Daulah Khilafah dulu menaungi wilayah-wilayah umat Islam, umat terjaga dan terjamin. Hingga Yahudi saat hasratnya ingin memiliki wilayah Palestina dengan bayaran yang sangat mahal, mendapatkan ketegasan dari khalifah yang akan memilih perang daripada menyerahkan Palestina ke tangan musuh Allah Swt. Itu bukti junnah (perisai) bagi kaum muslim. Jika dulu Khalifah Umar ra. sebagai junnah mampu membebaskan Palestina (Yerusalem) dari kafir Bizantium (Romawi Timur) dan Salahuddin Al-Ayubi yang berhasil menjadi pembebas Palestina dari pasukan salib. Maka, sejarah pasti berulang. Kemerdekaan Palestina dari kafir zionis Israel akan kembali terjadi. Dan di pundak seluruh kaum muslimlah wasilah itu harus diupayakan. Yakni upaya untuk menegakkan junnah, menegakkan Daulah Khilafah. 

Wallahu'alam bishshawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post