Oleh : Dewi Kusuma
(Pemerhati Umat)
Bulan Sya'ban menjelang, tak lama lagi bulan Ramadhan pun akan segera menyusul.
Bahagianya hati saat bisa bersua dengan bulan Ramadhan bulan penuh keberkahan dan berhiaskan berbagai pahala yang dilipatgandakan. Seorang muslim pasti akan merasakan betapa bahagianya bertemu dengan bulan Ramadhan yang bertabur keberkahan.
Menyambut tamu agung Ramadhan dengan penuh suka cita. Mempersiapkan puasa Ramadhan dengan berlatih berpuasa di bulan Rajab dan di bulan Sya'ban. Rasulullah SAW lebih banyak berpuasa di bulan Rajab dan Sya'ban walaupun tidak sepenuh saat bulan Ramadhan. Setiap individu muslim yang sudah balig diwajibkan untuk menjalankan puasa Ramadhan sebulan penuh. Rasullah SAW bersabda:
"Bulan Rajab adalah bulan Allah yang besar dan bulan kemuliaan. Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku."
Di sisi lain, Kementerian Agama memperkuat kerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk membenahi akustik pengeras suara di masjid dan mushala sebagai bagian dari tindak lanjut Surat Edaran (SE) Menag Nomor 05 Tahun 2022.
Dilansir dari antara.com, "Kementerian Agama memperkuat kerja sama dengan DMI terkait akustik pengeras suara di masjid dan musala. Ini adalah upaya kami untuk meningkatkan kualitas suara dari masjid maupun mushala yang ada di Indonesia," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin. Sabtu (26/2/2022)
Sudah dua tahun berlalu Ramadhan di era pandemi. Tahun ini memasuki tahun ke-3 menjalankan perintah dari Sang Maha Kuasa untuk menjalankan kewajiban puasa Ramadhan. Sebagai muslim sejati tentu akan melaksanakan kewajiban puasa ini dengan kesungguhan hati, semata hanya mengharapkan ridha dari Allah SWT dengan mengikuti suri tauladan kita, Rasulullah SAW.
Sungguh sangat menyakitkan hati umat Islam, saat ada pejabat menyamakan lantunan merdu kumandang adzan dengan gonggongan anjing.
Kumandang adzan disyari'atkan untuk dikumandangkan dengan suara yang keras sebagai syi'ar Islam. Bentuk panggilan kepada seluruh hamba-Nya agar menghentikan aktivitas dunia untuk bersama-sama menunaikan ibadah sholat 5 waktu. Dengan kumandang adzan diharapkan umat mampu untuk menjalankan sholat dengan tepat waktu. Mendahulukan panggilan Allah SWT untuk melaksanakan kewajibannya sebagai muslim.
Alih-alih menyemangati umat dalam mempersiapkan bahagianya memasuki bulan Ramadhan, justru menambah sakit hati kaum muslim.
Pembatasan suara adzan dan pembatasan waktu bertadarus menggunakan speaker sungguh menyayat hati kaum muslim.
Bagi kaum yang beriman suara adzan dan tadarus Al-Qur'an amat sangat menentramkan jiwa, menenangkan pikiran dan kalbu. Ini hak prioritas umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagai Dzat yang menciptakan bumi dan seluruh isinya.
Mengapa ada orang yang risi dengan suara adzan dan tadarus Al-Qur'an? Bukankah dia juga sama diciptakan oleh Allah SWT sebagai ciptaan Allah yang paling sempurna.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk paling sempurna dari makhluk lainnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS At-Tin ayat 4 yang artinya:
“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.
Dalam Al-quran surat Al- Baqarah ayat 21, Allah memerintahkan kepada seluruh umat nabi Muhammad untuk selalu beribadah dan menyembah hanya kepada-Nya. Bahkan, tiap-tiap rasul memulai dakwahnya dengan seruan kepada kaumnya agar beribadah dan menyembah Allah saja.
Mengapa justru pejabat negeri merisaukan syariat Allah Sang Pembuat Kehidupan? Mensyaratkan berbagai aturan ibadah umat muslim. Bukankah Allah telah membuat aturan untuk hamba-Nya dengan sempurna?Sejarah telah menorehkan tinta emas bahwa Islam pernah berjaya selama 13 abad memimpin dunia. Hal ini terjadi karena pemimpin umat menerapkan syari'at Islam secara sempurna. Terbukti menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Saatnya beralih ke sistem yang berasal dari Allah Swt yang telah jelas dan terbukti mengayomi, menentramkan, dan membawa kebahagiaan hakiki hingga ke akhirat.
Kebahagiaan yang sempurna karena penerapan aturan Allah diterapkan secara menyeluruh tanpa tebang pilih.
Sambut Ramadhan dengan beralih kepada aturan Allah semata. Raih amal sholih tingkatkan amal jariyah dengan menebar cahaya Islam.
Wallahu a'lam bishshowwab
Post a Comment