Oleh: Ummu Zahra
(Ibu Rumah Tangga)
Lagi dan lagi, umat muslim Palestina diserang oleh tentara zionis Israel di sekitaran Masjidil Al-Aqsa pada 14 Ramadan atau 15 April 2022. Mereka mengambil alih Masjidil Al-Aqsa dan membuat keonaran pada saat umat muslim Palestina sedang melaksakan solat subuh. Dikabarkan 158 orang terluka dan ratusan lainnya ditangkap dan ditahan oleh tentara zionis laknatullah. Tak hanya itu, mereka pun ingin mengadakan pengorbanan paskah di halaman Masjidil Al-Aqsa, dan berupaya memasukan hewan ternak dan menyembelihnya di halaman Masjidil Al-Aqsa. (deskjabar.com, 15/04/2022)
Sungguh perbuatan yang biadab dan dunia bungkam akan hal itu, setiap bulan Ramadan zionis Israel akan semakin gencar melakukan penyerangan, mereka tidak akan membiarkan kaum muslim Palestina beribadah dengan tenang dan khusuk pada bulan Ramadan.
Mirisnya, kejahatan mereka ini dianggap biasa saja oleh umat manusia di seluruh belahan dunia. Mereka menganggap itu hanyalah konflik antar dua negara, dan negara lain tak berhak turut campur di dalamnya. Bagaimana bisa umat muslim dunia tak ikut campur atas penjajah Israel terhadap Palestina? Sedangkan setiap muslim bagaikan satu tubuh yang sama, seperti yang disabdakan oleh Rasulullah saw:
"Sesama muslim adalah ibarat satu tubuh, apabila ada salah satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lainnya akan merasakan sakit yang sama." (HR Muslim)
Jika sesama umat muslim saja ibarat satu tubuh, maka semestinya kita dapat merasakan apa yang dirasakan oleh umat muslim di Palestina. Para pemimpin umat muslim dunia pun hanya bisa meyampaikan kecaman atas tindakan zionis yahudi Israel yang berujung tak membuahkan hasil. Di sisi lain, umat muslim lainnya pun hanya bisa melakukan penggalangan dana dan doa bersama untuk keselamatan warga muslim di Palestina. Selaras dengan gaungan kecaman yang disampaikan, pemimpin-pemimpin negara Islam seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, Arab Saudi bahkan Turki tak terkecuali pemimpin negara kita, Indonesia, telah melakukan normalisasi hubungan perdamaian dengan Israel yang jelas hal tersebut adalah bentuk penghianatan terhadap Palestina. Mengakui Israel sebagai sebuah negara dan menjadikan Israel sebagai partner dalam bidang militer, teknologi dan ekonomi bukanlah tindakan nyata yang diajarkan oleh Allah dan rasulnya. Allah Swt berfiman:
"Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu temui mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu." (QS. Al-Baqarah: 191)
Entitas yahudi Israel hanyalah sebagai negara penjajah yang merampas tanah dan membunuh warga Palestina sejak tahun 1946 dan sudah berlangsung selama 74 tahun, bahkan mereka tak layak diakui sebagai sebuah negara. Gencatan senjata ataupun solusi dua negara yang dibuat oleh dunia intersional maupun PBB tidak akan dapat mengakhiri penderitaan umat muslim di Palestina. Bukankah dalam pembukaan Undang-Undang Dasar dikatakan "Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan?" Israel sebagai negara penjajah memang seharusnya dihapuskan, tetapi seolah-olah tak ada yang berani melawan zionis Israel laknatullah. Hanya ada satu yang bisa mengakhiri penderitaan umat muslim Palestina yaitu kembalinya Daulah Khilafah Islamiyah dimana pemimpinnya akan menanamkan semangat jihad kepada rakyatnya, mengembalikan kemuliaan umat muslim seperti dahulu kala, umat yang ditakuti, disegani dan dihormati.
Seperti yang dilakukan oleh panglima perang Shalahuddin Al Ayyubi yang membebaskan kembali tanah suci Palestina dari pasukan tentara salib pada tahun 1187 M. Begitu juga sikap tegas Sultan Abdul Hamid II yang menolak memberikan tanah kepada orang yahudi pada tahun 1892. Tanah Palestina sejatinya adalah tanah umat Islam yang harus diperjuangkan hak kemilikannya oleh seluruh umat muslim di dunia, bukan malah membiarkannya lepas begitu saja ke tangan yahudi laknatullah. Hanya di sistem yang hebatlah akan lahir pemimpin dan pasukan yang hebat pula. Yang gagah berani melawan kezaliman zionis dan memiliki strategi perang yang handal yang akan mampu membumihanguskan keberadaan zionis yahudi Israel.
Namun apalah daya jika pemimpin-pemimpin umat muslim di dunia ini masih berkubang pada demokrasi, kapitalisme, nasionalisme, dan liberalisme yang semuanya merupakan senjata ampuh bagi kekuatan zionis Israel dan sekutunya. Mereka akan selalu melakukan upaya untuk meredupkan cahaya Islam dan menjadikan umat muslim lalai akan agamanya, disibukan dengan urusan dunia yang telah dirancang untuk meninabobokan umat muslim. Namun, cahaya tetaplah cahaya, Islam akan kembali terang benderang pada suatu saat nanti sesuai sabda Rasulullah saw:
"Akan ada kembali khilafah yang mengikuti manhaj kenabian." ( HR. Ahmad, Abu Dawud Al-Thayalisi, Al-Bazzar).
Semoga akan semakin banyak umat muslim yang sadar betapa pentingnya syariat Islam diterapkan dan dengan berani memperjuangkannya demi mencari ridho Illahi, agar bumi Allah menjadi bumi yang dirahmati dan diberkahi.
Aamiin ya robbal a'lamin
Wallahualam bishshawab
Post a Comment