Oleh : Rohmawati
Sulit. Begitulah sekiranya kata yang bisa menggambarkan sesuatu yang memang pada dasarnya tidak akan mungkin bisa digapai oleh sebagian insan ketika segala sesuatu yang dilakukan bertujuan untuk mengubah seseorang. Bahkan sekelas manusia istimewapun seperti halnya Rosulullah tidak akan mampu mengubah seorang manusia. Sebab pada dasarnya Allahlah yang lebih kuasa mengubah seorang insan. Allahlah yang menghendaki siapa saja yang Dia kehendaki kebaikan dalam setiap diri seorang manusia. Karenanya Allah berulang kali menjelaskan di dalam Al-Qur'an bahwa Allah menciptakan Muhammad hanyalah sebagai pengingat dan pemberi kabar gembira bagi orang-orang yang beriman.
Hidup memang pilihan tapi Allahlah yang berhak menentukan dari setiap hasil yang dilakukan. Sama halnya dengan kita berusaha mengingatkan seseorang yang mungkin terlalaikan oleh gemerlapnya dunia yang fatamorgana, sekeras apapun kita berusaha mengubahnya, tetap saja kita tidak akan pernah mampu mengubah sifat seseorang yang telah Allah biarkan dalam keadaan sesat. Sebab sejatinya perubahan akan terwujud ketika seseorang tersebut mau melangkahkan kakinya. Sebagaimana yang Allah jelaskan dalam Al-Qur'an surat Ar-Ra'd ayat 11. Allah tidak akan mengubah suatu kaum kecuali kaum tersebut mau mengubahnya. Sama halnya dengan kita berusaha mengubah seseorang dengan berbagai peringatan akan kehidupan yang telah ia jadikan nafsu akan dunia sebagai tuhanya. Karena hal tersebut Seperti mengingatkan hewan ternak yang memang pada dasarnya tidak akan mendengar dan tidak akan memahaminya. Karenanya sahabat nabi, Umar bin Khattab mengingatkan kepada kita agar tidak melakukan segala sesuatu berdasarkan haws nafsu, karena terkadang nafsulah yang menjadikan sebab utama terjadinya kenestapaan dalam kehidupan, baik dalam kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat.
Menahan gejolak hawa nafsu memang bukan hal yang mudah dilakukan baik untuk seorang insan yang beriman maupun untuk seorang yang tidak beriman sekalipun. Karenanya Allah memberikan aturan dalam Islam semata-mata memang untuk menahan atau mengendalikan segala gejolak dalam dirinya agar tetap berjalan sesuai dengan fitrahnya sebagai manusia.
Mengingatkan memang tidak selamanya akan berujung pada kebaikan apalagi disambut dengan kebahagiaan. Namun dengan mengingatkan kebaikan kepada sesama insan akan meringankan beban di hari penghisaban kelak. Karena sejatinya saling mengingatkan adalah kewajiban yang Allah perintahkan kepada semua manusia sekaligus menjadi bentuk ketaatan kita pada Allah sebagai umat yang satu dalam peradaban.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَ نْفُسِكُمْ ۗ وَاِ نْ اَسَأْتُمْ فَلَهَا ۗ فَاِ ذَا جَآءَ وَعْدُ الْاٰ خِرَةِ لِيَسٗٓئُوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا
in ahsangtum ahsangtum li-angfusikum, wa in asa-tum fa lahaa, fa izaa jaaa-a wa'dul-aakhiroti liyasuuu-uu wujuuhakum wa liyadkhulul-masjida kamaa dakholuuhu awwala marrotiw wa liyutabbiruu maa 'alau tatbiiroo
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidilaqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 7)
Ayat di atas sering kali dijadikan dalih seseorang tidak ingin mengingatkan sesamanya. Yang membuat mereka berdiam diri untuk tidak mengatakan kebenaran. Padahal Rosulullah memerintahkan kepada semua insan untuk menyampaikan dariNya walaupun satu ayat. Sebab sebesar biji zarrah kebaikan tidak akan Allah sia-siakan melainkan ia akan membalas dengan kelipatan pahala yang Allah janjikan. Maka dari itu jangan pernah berhenti mengingatkan, sekalipun harus berujung pada kebencian. Percayalah dibenci karena kebenaran itu lebih baik daripada dicintai karena kesesatan.
Cilegon, 23 April 2022
Post a Comment