Definition List

Monsterisasi Terhadap Ajaran Islam

 


Oleh : Lina Annajah


Sob, apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar kata monster? Takut, menyeramkan, ingin lari atau auto ke inget musuhnya Power rangers? 


Saat ini ajaran Islam pun sedang dimonsterisasi difitnah dengan tuduhan keji, seperti terorisme dan radikalisme. Sebut saja belum lama ini, Ustadz Abdul somad (UAS), dideportasi dari Singapura dengan alasan konten ceramahnya UAS yang menyebut non Islam sebagai kafir, kemudian di dalam patung ada jinnya, kemudian satu lagi konflik Israel-Palestina adalah operasi jihad. 


Lho sebenarnya apanya yang salah sih sob dari isi ceramah UAS? Bukankah memang itu sesuai dengan dalil dan kita tahu UAS berbicara nggak asbun alias asal bunyi, karena beliau kapasitasnya sebagai ustadz, sebagai dosen, tentu semua yang dibicarakan UAS berdasarkan dalil. 


Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), juga merilis lima ciri penceramah radikal, seteleh itu akhirnya muncul daftar nama- nama penceramah radikal itu, entah siapa yang menyebarkannya. 


Lanjut lagi sob, nggak sampe di situ saja, istilah-istilah seperti jihad dan khilafah juga di monsterisasi, dianggap itu adalah sebuah ancaman dan hal yang menakutkan. Padahal dalam ijtima' ulama MUI,  menegaskan bahwa jihad dan khilafah adalah ajaran Islam. 


Islamophobia, Framing Jahat untuk Menggebuk Islam


Sob, tau nggak  narasi Islamofobia/ monsterisasi terhadap ajaran Islam itu sebenarnya framing jahat untuk menggebuk Islam. Pasalnya Barat / orang-orang kafir yang benci terhadap Islam itu nggak rela bila Islam bangkit sob, apalagi sampai menguasai dunia. 


Oleh karena itu mereka berupaya keras bagaimana agar umat Islam ini terpuruk dan jauh dari agamanya. Lebih dari itu, mereka (kaum Muslim) membenci agamanya sendiri.


Maka dibuatlah strategi adu domba. Dalam bukunya Cheryl Bernard, terbitan Rand corporation,  menyebutkan umat Islam ini dibagi menjadi 4: 

1. Golongan fundamentalis, 2. Golongan tradisionalis, 3. Golongan moderat 4. Golongan sekuler. 


Dengan data ini berarti umat Islam sedang menghadapi ancaman dan tantangan, baik dari internal umat Islam itu sendiri maupun dari eksternalnya alias dari orang-orang kafir. Ancaman yang paling serius adalah gozhwul fikr atau perang pemikiran. 


Labelisasi atau stigma negatif pada ajaran Islam  dan  pendakwahnya ini  merupakan salah satu strategi meraka agar umat Islam terpecah belah dan mereka sibuk menyalahkan dan menyudutkan satu sama lain. 


Sob, perlu kita ketahui bahwa Barat atau orang-orang kafir yang membenci Islam itu nggak akan pernah ridho dengan Islam, hatta yaumil qiyamah.

Allah sendiri menyembutkan di dalam Al-Qur’an: 


"Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan ridha’ kepadamu hingga kamu mengikuti millah mereka” (TQS. Al-Baqarah: 120).


Bahkan mereka akan terus berupaya keras agar kaum Muslim saat ini sedikit demi sedikit meninggalkan ajarannya. Lalu mengikuti millah (ajaran) mereka. 


Monsterisasi: Cara Jadul 


Sobat, ternyata istilah Islamofobia  nggak hanya lahir di zaman sekarang. Istilah Islamofobia alias ketakutan dan kebencian terhadap Islam sudah lama tertanam dan digunakan sebagai senjata orang-orang kafir Quraisy. 


So, Rasulullah SAW sendiri juga sering difitnah sob, dicap sebagai tukang sihir, majnun alias gila, dituduh radikal, pemecah belah keluarga, rakyat dan bangsa. Padahal kita tahu bahwa semua tuduhan yang dilontarkan pada Rasulullah saw itu hoax. Tapi para pembenci Islam itu melakukan segala upaya agar Islam dan pendakwahnya dijauhi oleh masyarakat. 


Sebutlah Walid bin Mughirah, pemuka kaum kafir Quraisy  yang hobi mengolok-olok Rasulullah SAW

 

"Hati-hati dengan Muhammad, jangan mendengarkan Muhammad sebab kata-katanya seperti sihir yang mampu memisahkan anak dari bapaknya,  seorang saudara dari saudaranya, seorang istri dari suaminya."


Begitulah saat ini propaganda-propaganda negatif  itu terus didengungkan. Tetapi bila kaum kafir punya makar. Maka Allah pun punya makar, Allah punya skenario lain. dengan adanya diksi, narasi dan propaganda itu justru umat semakin penasaran dengan Islam sehingga menjadi pembuka jalan dakwah.


Dan itu semua menjadi pemantik bagi orang-orang yang berakal untuk mencari kebenaran dan mengklarifikasi  atas tuduhan yang ada, mencocokkan apa yang dituduhkan dengan realitas  yang terjadi. Apakah sama atau justru sebaliknya.


Jadi sob monsterisasi ini adalah cara jadul yang dipakai kembali untuk menggebuk Islam. 


Kita nggak perlu takut sebab kebenaran itu hanya ada pada Islam, karena bersumber dari Dzat yang Maha benar. 


Yang perlu kita lakukan adalah terus mengkaji Islam agar kita semakin paham dengan agama kita dan menjadi bagian  dari barisan perjuangan penegakkan syariah Islam secara kaffaah. 

Yuk, Pahami agamamu, bangga berislam kaffah.

Post a Comment

Previous Post Next Post