Oleh: Khaireen
(Penulis)
Sudah tahu kan sob, akhir-akhir ini ramai pemberitaan tentang anak-anak muda yang viralk arena outfit yang mereka kenakan layaknya model catwalk di kawasan stasiun MRT Dukuh
Atas, Jakarta Pusat. Mereka menyebutnya CFW atau Citayam Fashion Week. Pemberiani stilah ini merujuk pada Paris Fashion Week, tempat orang-orang yang mengekspresikang aya berpakaian mereka dengan bebas di ruang publik. Bisnis.com, Jakarta (11/07/22)
Di kawasan ini, berkumpullah anak-anak SCBD alias Sudirman, Citayam, Bojonggede dan Depok bahkan di luar daerah itu untuk sekedar mencari hiburan, berpacaran atau unjuk eksistensi memperlihatkan gaya berpakaian anak remaja yang nyentrik dan unik. Terlihat pula para Tiktokers bahkan Selebgram mengambil bagian untuk membuat konten kreasi mereka.
Generasi dalam Cengkraman Liberalisme
Fenomena ini memperlihatkan kepada kita bahwa arus kebebasan melanda generasi muda.
Mereka menjadikan Barat sebagai kiblat atau tolak ukur dalam perbuatan dan bergaya.
Nilai-nilai agama sudah bukan sesuatu yang harus dijaga. Pergaulan lawan jenis tanpa batas bahkan sesama jenispun menjadi hal yang biasa.
Jika kita telisik lebih dalam, bukan hanya gaya berpakaian yang menjadi acuan, tapi bagaimana krisis identitas melanda anak-anak muda. Terlihat bagaimana "Kebebasan Berekspresi" dipertontonkan tanpa ada ragu.
Walaupun ramai yang mengatakan bahwa CFW merupakan bentuk kreativitas anak bangsa, bahkan bisa mendobrak perekonomian bagi para pedagang yang berjualan di kawasan tersebut. Tapi di sisi lain patut dikhawatirkan akan nasib bangsa ke depan, jika sikap generasi muda kian memprihatinkan.
Lihat saja ketika mereka memperagakan gaya fashion street mengenakan style-style bebas tanpa batas. Banyak kaum laki-laki yang membawa misi liberalisme ala barat berdan dan layaknya wanita-wanita modis dengan memperlihatkan sisi feminitasnya.
Para konten creator pun tak mau ketinggalan mengambil bagiannya. Banyak konten sampah yang mereka viralkan seperti wawancara pasangan bocil sampai hal-hal yang tidak menambah kebaikan dunia akhirat mereka.
Sungguh miris melihat fenomena ini. Generasi muda yang notabene adalah para penerus bangsa, apalah jadinya jika dibiarkan berbuat suka-suka tanpa batasan yang jelas bermanfaat untuk masa depannya.
Wallahu alam
Post a Comment