Definition List

Hijab Lambang Kemuliaan, Identitas Orang Beriman

Oleh: Rohmawati (Pemerhati Publik)


Miris dan Ironis, inilah yang terjadi ketika Islam tidak menjadi sandaran setiap insan terutama tak menjadi landasan aturan dalam kehidupan bernegara. Sejak negara Islam dihapuskan, aturan Islam kini ditempatkan pada ruang lingkup peribadatan, tak lagi mengatur segala aspek kehidupan manusia. Hal inilah yang menjadi sebab utama kegagalan  melahirkan generasi yang cemerlang. Namun, justru lebih banyak melahirkan generasi-generasi Islam yang tak memahami tentang kewajiban dalam ketaatan pada Sang Pencipta alam. 


Seperti halnya yang terjadi di negara-negara yang mayoritas beragama Islam, termasuk Indonesia. Seorang siswi kelas 10 di SMAN 1 Banguntapan mengaku dipaksa berhijab oleh guru BK di Sekolah tersebut. Akibat pemaksaan itu, siswi tersebut depresi dan sampai saat ini mengurung diri. Yuliani, selaku pendamping siswi tersebut mengatakan pemaksaan itu dilakukan saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Awalnya saat MPLS, siswi tersebut baik-baik saja dan mulai tertekan saat dipanggil guru BK. (detikjateng.com, 29/7/22).


Dari data di atas merupakan salah satu bukti bahwa generasi Islam saat ini memang sangat jauh dari identitas sebenarnya sebagai orang yang beriman. Sehingga, menganggap bahwa kebaikan yang diperintahkan oleh lembaga sekolah sebagai aturan dalam kehidupan, justru dinilai sebagai sebuah pemaksaan. Padahal, sejatinya memang memakai hijab adalah bentuk ketaatan seorang muslimah pada Rabbnya. 


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman;


"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu, agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS Al-Ahzab: 59).


Indonesia memang miris, negara agraris yang di mana penduduknya mayoritas beragama Islam justru menjadi salah satu negara yang sangat jauh dari aturan kehidupan Islam. Seperti, tak diwajibkannya memakai hijab untuk perempuan, dilegalkannya minuman keras, hingga dihalalkannya riba. Dengan dalih tuntutan zaman.  Padahal jelas dalam sistem Islam, hal tersebut sangatlah dilarang. Bahkan, Allah memperingatkan siksaan neraka bagi para pelaku perbuatan tersebut, jika mereka tidak bertaubat.


Namun sayangnya, dalam peraturan demokrasi saat ini, hal tersebut tidak lagi menjadi sebuah ancaman ataupun ketakutan seseorang ketika melakukan segala perbuatan yang dilarang dalam syariat Islam. Selagi mendatangkan kebahagiaan materi, apapun sanggup dilakukan, sekalipun hal tersebut melanggar aturan Allah Swt. Sebab, dalam sistem ini, materi menjadi hal utama yang selalu diprioritaskan. 


Bahaya tidak diterapkannya aturan Islam dalam kehidupan, mengancam generasi muda ke depannya. Padahal, generasi muda Islam sangat dibutuhkan  untuk masa mendatang, yakni kebangkitan Islam. Karena, sejatinya generasi Islam adalah pemegang tonggak peradaban yang kelak menjadi penerus peradaban Islam. 


Pendidikan Islam yang diberikan oleh keluarga sejak dini, diharapkan agar pemuda Islam, baik laki-laki maupun perempuan dapat menyadari sepenuhnya akan kewajibannya sebagai orang yang beriman dengan melaksanakan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. 


Salah satunya adalah perintah berhijab untuk para perempuan sebagai lambang kemuliaan dan bentuk penjagaan Allah kepadanya. Pemimpin negara sebaiknya membuat aturan yang dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan berbagai ketaatan pada agama. Bukan justru memudahkan atau memfasilitasi berbagai kemaksiatan. 


Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw sebagai pemimpin negara dalam membuat aturan berlandaskan Al-Qur'an. Semua aturan yang dibuat bertujuan mendekatkan umat yang dipimpinnya agar taat pada perintah dan larangan Allah. Dengan aturan ini, negara dapat mewujudkan generasi yang cemerlang dan senantiasa melaksanakan perintah maupun larangan-Nya sebagai orang yang beriman, serta ridho tanpa adanya paksaan dari manapun.


Wallahu'alam bisshowwab.

Post a Comment

Previous Post Next Post