Definition List

Gangguan Mental, Problem Sistemis, Butuh Solusi Sistemis

Oleh. Dewi Ummu Hazifa

Ibu Rumah Tangga


Pasca pandemi Covid-19 diperkirakan makin banyak orang yang terindikasi gangguan mental. Ini menjadi masalah yang kompleks dan memerlukan penanganan serius. Bentuk gangguan seperti kecemasan, bipolar, depresi, dan gangguan makan dan skizofrenia, itulah jenis gangguan mental menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Bahkan orang yang mengalami gangguan mental tersebut bisa sampai melakukan bunuh diri.


Riset dari Institute for Health Metrics and Evaluation University of Washington terkait Global Burden of Disease (GBD) 2019 menunjukkan bahwa gangguan kesehatan mental menjadi 10 penyebab teratas beban penyakit di seluruh dunia. (The Conversation, 11/10/2022).


Faktor Penyebab Terjadinya Gangguan Mental 


Kasus gangguan mental makin banyak terjadi di tengah masyarakat saat ini. Faktor penyebabnya banyak, bisa dari dalam diri (internal) maupun dari luar (eksternal).


Faktor internal berasal dari dalam diri penderita gangguan kesehatan mental itu sendiri. Ini biasanya terkait dengan kesiapan seseorang dalam menerima kondisi yang telah ditetapkan Allah Swt, serta kemampuan seseorang dalam memahami kehidupan yang sedang dijalaninya.


Biasanya, mereka ini adalah orang yang belum siap menerima ketentuan Allah Swt. yang dipandang buruk menurut kacamata manusia. Contohnya, trauma masa kecil, perubahan fisik, penyakit atau cedera fisik, perkembangan fisik, dan lainnya yang bersifat pribadi.


Adapun faktor eksternal berasal dari luar diri penderita gangguan kesehatan mental, seperti tekanan hidup karena faktor ekonomi yang menghimpit, masalah pekerjaan, pertemanan, problem keluarga, perkawinan, lingkungan, dan lain sebagainya.


Meningkatnya kasus gangguan mental menjadi PR besar bagi bangsa ini dan harus ditangani dengan serius. Dikarenakan kasus ini kian hari kian memprihatinkan.


Kemiskinan dan himpitan ekonomi diduga menjadi salah satu pemicu utama naiknya angka kasus gangguan mental ini.

  

Kasus gangguan mental akibat himpitan ekonomi itu hanyalah sepenggal potret buram kehidupan rakyat miskin di negeri ini, yang tidak kuat menanggung beban hidup. Penghasilan warga miskin yang tidak akan pernah mampu mengejar kenaikan harga kebutuhan pokok yang terus meroket. 


Penerapan sistem kapitalis sekuler yang mengagungkan kebebasan, telah menggerus nilai-nilai agama. Kebebasan kepemilikan dalam sistem ini telah membolehkan siapa saja memiliki harta sebanyak-banyaknya. Sekalipun harta itu dalam pandangan Islam terkategori harta milik umum yang tidak boleh dimiliki oleh perorangan. Menjadikan hidup begitu penuh persaingan. Perbedaan antara orang kaya dan orang miskin semakin lebar. 


Faktor penyebab gangguan mental ini banyak ragamnya, hal ini menunjukkan bahwa gangguan mental ini adalah masalah sistemis yang tentunya membutuhkan penyelesaian sistemis pula. Dalam hal ini, Islam sebagai aturan hidup memiliki solusi untuk mengatasi persoalan ini secara sempurna.


Sistem Islam yang Mampu Menyolusi


Pandangan hidup yang berasal dari Sang Pencipta, Allah Swt. Zat yang Maha Mengetahui segala bentuk permasalahan manusia dan apa saja yang dibutuhkan manusia untuk menyelesaikan masalah kehidupannya, termasuk soal gangguan mental.


Islam adalah agama yang mengajarkan tentang tujuan hidup yang hakiki, yaitu akhirat. Semua amal manusia adalah bekal untuk menuju kehidupan akhirat. Semua yang ada dan terjadi dalam kehidupan dunia ini adalah semata-mata ujian dari Allah Swt.


Dengan keyakinan itu, insyaallah segala permasalahan akan terasa ringan dan manusia akan bersemangat menjalani kehidupannya, sehingga tidak akan mengalami gangguan mental karena dilandasi sabar dan tawakal kepada Allah Swt.


Negara yang menerapkan sistem Islam secara kafah akan meminimalkan bahkan menghilangkan segala hal yang bisa menyebabkan rakyatnya mengalami gangguan mental, karena permasalahan dalam berbagai aspek kehidupan.


Demikianlah gambaran sistem Islam dalam mengatasi masalah gangguan kesehatan mental rakyatnya. Semua ini akan dilaksanakan oleh seorang pemimpin sebagai wujud ketaatannya kepada Allah Swt, dan kecintaannya terhadap rakyat. Demi menjalankan fungsi negara sebagai pelindung atas rakyatnya.


Wallahu a'lam bish-shawab


Sumber, MuslimahNews.com

Post a Comment

Previous Post Next Post