Oleh : Thohiroh Ranum
(Praktisi Remaja, Pengemban Dakwah)
Kehidupan ini begitu indah, bersyukur terlahir dan diberikan kesempatan oleh Allah SWT, karena masih banyak janin yang gagal untuk menjalaninya. Allah mengatakan dalam kitabnya bahwa kita umat terbaik, harusnya kita membuktikan di kehidupan nyata.
Hidup disistem saat membuat kegagalan yang semakin meningkat, karena banyak kabar semakin mencuat bahwa negara kita sudah dilevel global dalam gangguan mental, kesehatan mental sudah diserang, begitupun kabar viral yang terjadi kepada mahasiswa yogyakarta, bunuh diri karena depresi.
Terlahir dalam kondisi terbaik menjadi hilang dan punah, karena akibat kesehatan jiwa sudah tergoncang, sebenarnya penyebab hal itu banyak. Tetapi gangguan mental lebih dominan sebab sistemik, maka harus di selesaikan secara sistemik pula.
Tidak heran karena sistem saat ini untuk kesehatan sangatlah mahal, pelayanan atas pembiayaan umum dengan gratis sudah ada perbedaan, ketelatenan untuk merawat juga berbeda, obat-obat pun juga berbeda. Apalagi ini ada gangguan khusus dalam jiwanya, butuh penanganan yang khusus, ketelatenan yang spesial pula. https://theconversation.com/data-bicara-gangguan-kesehatan-jiwa-di-indonesia-naik-dalam-30-tahun-terakhir-perempuan-dan-usia-produktif-lebih-tinggi-191768
Bagaimana mau memberikan yang terbaik bagi pasien kalau sudah sistemik. Jadi, individu yang ada di lembaga kesehatan harus sesuai aturan, kalau tidak mengikuti aturan maka akan kehilangan pekerjaan dan jabatan yang sudah diperjuangkan.
Maka pasti minim moral dalam penanganan kesehatan akan terus seperti itu, mau bagaimana pun kita mengoptimalkan kesehatan jiwa pasien kalau dukungan terbesar sudah musnah.
Berbeda jauh jika kita hidup dalam naungan Islam, hidup disistem Khilafah Ar-Rasyidah, maka pengaplikasian hukum Islam secara kaffah, apa yang dicontohkan Rasulullah dilaksanakan. Kesehatan sendiri akan digratiskan karena memang tanggungjawab terbesar negara menjamin hal itu, tidak ada yang akan dibedakan baik dalam pelayanan, obat-obatan dan lainnya.
Apalagi pasien sudah mengalami penyakit khusus seperti gangguan kejiwaan, pasti penanganannya sangat ekstra dan intim, akan diberikan kepada dokter spesialis agar cepat sembuh, yang difikirkan oleh negara Islam pasien adalah titipan dari Allah, yang nantinya akan kembali beribadah kepada Allah kalau sudah sembuh dari penyakitnya. Pastinya kesembuhan pasiennya menjadi prioritas dari lembaga kesehatan.
Begitulah gambaran hidup disistem Khilafah Ar-Rasyidah dengan sistem saat ini yang hanya materialistik, sistem saat ini yang bercokol adalah kapitalisme. Masih kita berharap kepada sistem yang jahat, mencekek kita hidup-hidup.
Waktunya kita sudah berubah kepada Islam, mengembalikan kehidupan Islam yang sudah Rasulullah gambarkan, kedamaian pun semua rasakan tidak hanya untuk kaum muslim saja, diskriminasi terhadap agama lain hanya kebohongan belaka.
Post a Comment