Oleh: Ummu Zahra
Ibu Rumah Tangga
12 Rabiul Awal 1444 Hijriah atau tepat pada tanggal 8 Oktober 2022 Masehi lalu, adalah hari dimana banyak orang mengadakan maulid nabi dan berbagai acara lain untuk memperingati hari kelahiran manusia yang paling mulia yaitu Nabi Muhammad saw. Tidak dipungkiri, jika ditanyakan Cintakah umat muslim terhadap Nabinya? pastilah sebagian besar menjawab begitu sangat mecintai Nabi Muhammad saw. Namun, kecintaan umat muslim terhadap nabinya tidak dibarengi dengan apa yang telah diwariskan beliau kepada umatnya, yaitu sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah yang artinya;
"Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara, Kamu tidak akan tersesat selama berpegang kepada keduanya, yaitu Kitab Allah (Al-Quran) dan Sunah Rasul (Al-Hadist)" (HR Ibnul Abdil Bar).
Sebagian dari kita mungkin banyak yang belum mengetahui apa saja isi kandungan Al-Quran dan apa saja Sunah-sunah Rasulullah, yang kita ketahui hanyalah akhlak mulia Rasulullah yang patut ditiru seperti berlaku adil, jujur, amanah, dapat dipercaya, tidak sombong, berbakti kepada kedua orangtua, tidak berlaku curang dan lain sebagainya. Jauh dari akhlak Beliau yang memang seperti Al-Quran berjalan, Beliau adalah seorang pemimpin pasukan perang, seorang pemimpin umat, jika ada suatu masalah yang sedang terjadi pastilah pendapat Rasulullah yang dijadikan sebagai rujukannya. Semasa hidupnya beliau selalu mengimami solat berjamaah, dan beliau juga sangat sederhana dalam kehidupannya sehari-hari.
Dikisahkan dari Umar Bin Khattab saat menemui Rasulullah dikamarnya. Umar menangis melihat Rasulullah yang tidur diatas tikar yang usang dan kasar, serta berbantalkan pelepah kurma yang keras. Umar seraya berkata: "Hartamu yang kulihat hanya ini yaa Rusulullah, sedangkan kisra dan kaisar duduk disinggasana emas dan berbantalkan sutera". Rasulullah menjawab "Kesenangan mereka dipercepat datangnya dan kesenangan itu pasti terputus. Sementera kita adalah kaum yang kesenangannya ditunda hingga hari akhir".
Rasulullah adalah seorang pemimpin umat yang layak mendapatkan fasilitas mewah dan banyak pengawalnya. Namun, beliau tetap melilih hidup sederhana agar umat dapat meneladaninya. Saat berada di dalam rumah pun jika beliau tidak mendapati sebuah makanan, maka beliau akan bepuasa, jika beliau dapati sebuah makanan maka beliau akan berbuka. Salah satu sahabat yang meneladani hidup sederhana Rasulullah adalah Umar Bin Khattab, saat ia menjadi pemimpin pengganti Rasulullah dan Abu Bakar yang telah wafat, hampir-hampir dia terlambat untuk mengimani solat jumat dikarenakan menunggu jubahnya kering, ternyata Umar hanya memiliki satu jubah saja.
Berbeda dengan kondisi sekarang, banyak orang yang berkerja keras melakukan segala macam cara, entah itu halal ataupun haram hanya untuk memenuhi gaya hidup yang bermewah-mewahan, bahkan ada yang rela berhutang untuk memenuhi gaya hidup yang hedon. Tapi sebagian besar dari mereka juga ada yang berkerja keras untuk memperbanyak jumlah berbaginya, dari pada hanya untuk memperkaya diri sendiri. Kepemimpinan yang adil saat Rasulullah berada di Madinah adalah saat beliau mengumunkan bahwa "Seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri, aku sendiri yang akan memotong tangannya" (HR Al-Bukhari). Dari pernyataan beliau tersebut memang seharusnya hukum Allah ditegakkan dengan adil, walaupun pelakunya adalah puteri Rasulullah sendiri.
Sejak Muhammad diangkat menjadi Rasul di usianya yang genap 40 tahun. Sejak itu pula beliau hanya sedikit sekali beristirahat, beliau tidak pernah berhenti berjuang dalam menegakkan kalimat Allah dan hukum-hukum Allah, menyebarluaskan Islam keseluruh penjuru dunia dan menerapkannya dalam berkehidupan sehari-hari. Perjuangan beliau tidaklah sendirian, beliau dibantu oleh keluarga, para sahabat, dan penerusnya. Dan atas izin Allah sampai detik ini Islam bisa sampai kepada kita semua. Tugas kita selanjutnya adalah meneruskan apa yang telah Rasulullah perjuangkan yaitu meninggikan kalimat tauhid "Asyhadualla ilahailallah wa asyhadu anna muhammadarrasulullah", sehingga tidak akan ada lagi orang-orang yang dapat menistakan Allah dan Rasulnya.
Telah terbukti jika Islam pernah memimpin sebuah peradaban dan menjadi mecusuar dunia selama 14 abad. Selama itu pula lahirlah ilmuwan-ilmuwan hebat, perawi-perawi hadist, Ulama-ulama besar serta orang-orang yang cemerlang pemikiran serta akhlaknya. Seperti Al-Khawarizmi penemu angka 1 dan 0 yang menjadi cikal bakal terciptanya Handphone dan pemograman. Ibnu Sina atau biasa dikenal dengan Bapak Kedokteran Dunia yang menemukan segala alat kedokteran dan obat-obatan yang digunakan sampai saat ini. Imam Bukhari yang meriwayatkan 7275 hadist, Imam Malik, Imam Hanbali, Imam Hanafi, Imam Syafi'i yang mereka kesemuanya adalah Ulama ahli fiqih yang mahzab nya dijadikan rujukan sampai saat ini. Itulah keadaan jika Islam memimpin sebuah peradaban, dijadikan rujukan atas semua permasalah didunia.
"Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam" (Al-Anbiya:107).
Wallahu a'lam Bishshawab
Post a Comment