Oleh. Hayana
Ibu Rumah Tangga Ideologis
Pemilu 2024 masih sekitar satu tahunan lagi, tapi partai politik mulai gencar meraih hati para calon pemilih muda dari kalangan milenial dan generasi Z. Seperti aktif di media sosial, sampai memanfaatkan organisasi sayap pemuda. Karena hal tersebut dianggap lebih maksimal dengan diiringi program yang jelas dan sesuai kebutuhan generasi muda.
Seperti yang dilakukan oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar, dengan menggunakan aplikasi Tiktok Muhaimin memperkenalkan dirinya sebagai calon presiden pada Pemilu 2024. Keaktifan Muhaimin berinteraksi dengan kawula muda juga ditunjukan dengan cara menunggangi Vespa. Hingga akun DPP PKB sudah memiliki 13.300 pengikut sejak penayangan video pertama kalinya sejak 22 April 2021.(kompas, 14/03/2022)
Gen Z Incaran Empuk Partai Politik
Generasi Z (Gen Z) menjadi incaran partai-partai politik untuk mendapatkan suara pada pemilu 2024, mereka mulai sibuk merancang strategi untuk pemenangannya.
Dengan jumlahnya yang mencapai 74,93 juta jiwa Gen Z dinilai menjadi kelompok pemilih terbesar yang menguasai suara Pemilu 2024. Diprediksi jumlah tersebut akan meningkat menjadi sekitar 60% dari total suara pemilih pada Pemilu 2024, hal ini tentu sangat memikat bagi partai politik peserta pemilu.
Dengan mengandalkan jumlah suara untuk pemenangannya maka parpol harus cermat menentukan kantong suara yang akan disasarnya.
Terdapat perbedaan dalam tata kelola parpol dengan ketertarikan generasi di ranah politik. Ini terlihat dari budaya politik di negeri ini yang dikuasai para pemain lama.
Tidak berjalannya edukasi politik membuat usaha parpol bingung mendekatkan dunia politik pada generasi. Barulah setelah isu bonus demografi menyeruak parpol-parpol itu baru sadar betapa besarnya potensi politik di kalangan milenial.
Maka ditampilkan lah sosok milenial di arena perpolitikan. Menampilkan pesohor yang sudah menjadi idola milenial. Media sosial juga tidak ketinggalan, mereka menggunakan untuk upaya pencitraan di dunia maya.
Tetapi sayang usaha-usaha mereka itu tidak berdampak nyata akan kesadaran politik di kalangan para pemuda. Sosok yang ditampilkannya pun minim pengalaman politik. Hasilnya, kalangan milenial hanya menjadi ceruk suara bagi parpol-parpol itu.
Fungsi Partai Politik dalam Islam
Pada saat ini politik diartikan sebagai upaya dalam memenangkan pemilu, menjadi penguasa, lalu menjadi pemegang kendali kebijakan di tengah masyarakat. Maka edukasi dan kaderisasi hanya berfokus pada upaya mendulang suara terbanyak saja.
Seharusnya parpol berfungsi untuk melakukan edukasi politik, bukan malah gaya hidup mewah dan prestisius banyak dilakukan setelah mereka terpilih.
Kaderisasi yang dilakukan parpol juga menghasilkan politisi minim visi. Akhirnya hanya harta dan jabatan menjadi motif milenial untuk tujuan ke ranah politik.
Ujungnya rakyat lagi yang menjadi korban dari pola pikir politik yang salah ini. Generasi penerus negeri ini seharusnya memiliki fungsi sosial yang benar di tengah masyarakat. Juga harus paham akan arti politik yang sebenarnya.
Fakta yang harus disadari oleh generasi muda adalah bahwa seluruh permasalahan sekarang tidak lepas dari sistem yang diterapkannya. Karenanya kesadaran politik yang utuh harus dimiliki oleh para generasi muda agar terjadi perubahan pada sistem yang dijalankan saat ini.
Islam menjadi satu-satunya solusi untuk keluar dari semua problematika ini. Dalam Islam aktivitas politik diartikan sebagai aktivitas yang terkait pengaturan urusan masyarakat, baik dalam kekuasaan ataupun pengawasan dalam mengatur keperluan dan kebutuhan seluruh warga negaranya.
Untuk itu parpol akan berfungsi untuk mengedukasi masyarakat agar memahami apa saja yang berkaitan dengan kemaslahatan mereka.
Jika terdapat kebijakan yang jauh dari maslahat, masyarakat dapat melakukan introspeksi atau mengoreksi penguasa. Sehingga keberadaan parpol serasi dengan aktivitas dakwah dan muhasabah karena memang seharusnya posisi parpol tegak atas asas amar makruf nahi mungkar.
Untuk itulah generasi muda sangat berpotensi besar dalam mewujudkan kemaslahatan umat. Atas dasar tuntunan Islam dalam berpolitik maka hal itu menjadi salah satu jalan yang akan membawa pada rida Allah Swt.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Post a Comment