Penulis : Yuni Nisawati
Pegiat Literasi
Pencontohan penerapan demokrasi yang berhasil menurut Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi adalah keberhasilan penerapan demokrasi saat Presidensi Indonesia di G20. Keberhasilan tersebut juga terlihat dalam penanganan Covid-19 dan pengendalian inflasi. Hal tersebut disampaikan pada Democracy Forum (BDF). BDF ke-15 mengangkat tema Democracy In A Changing World: Leadership And Solidarity di Bali. Dari forum tersebut diharapkan dapat mendorong negara di dunia menerapkan demokrasi dalam situasi saat ini. Menlu Retno Marsudi juga menyampaikan bahwa solidaritas berdemokrasi dibutuhkan setiap negara dalam menghadapi tantangan global. (rri.co.id/2022/12/08)
Demokrasi adalah sistem buatan barat untuk mengokohkan kekuasaan mereka. Sistem yang dijunjung tinggi di berbagai negara ini, hanya sistem untuk menguasai negara mereka tanpa mereka sadari. Pada faktanya, sistem ini yang membawa barat menguasai SDA (Sumber Daya Alam) di berbagai negara. Sistem ini bukan membawa solusi, justru semakin menambah kehancuran. Mirisnya, banyak yang berharap bahwa sistem Demokrasi bisa menyelesaikan dan memberi solusi-solusi dari berbagai permasalahan di negara ini.
Padahal faktanya sistem Demokrasi yang justru menciptakan berbagai masalah. Dengan penerapan sistem Demokrasi, pemegang kekuasaan tertinggi di suatu negara berhak membuat hukum-hukum sesuai keinginan mereka. Meskipun hukum tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan rakyatnya. Hal ini sering terjadi sehingga memunculkan masalah-masalah baru.
Mereka yang menghembuskan ilusi-ilusi demokrasi, hanya untuk mengokohkan kekuasaannya. Dengan penerapan demokrasi, rakyat tidak akan memiliki wewenang untuk melawan mereka. Karena hukum yang dikendalikan dan dikuasai oleh mereka. Faktanya demokrasi semakin memberikan dampak yang buruk. Menlu mengklaim bahwa Covid teratasi dengan baik, faktanya banyak manipulasi tentang virus Covid dan sampai sekarang, masih banyak kasus Covid yang tidak tersorot media. Masyarakat ekonomi lemah semakin memburuk akibat Covid, diperburuk dengan kebijakan-kebajikan pemerintah seperti kenaikan pajak, kenaikan listrik, serta program-program yang tidak diperlukan yang menyedot banyak anggaran di saat rakyatnya menjerit karena kemiskinan.
Rakyat dipaksa untuk vaksin, yang dalam beberapa kasus akibat vaksin justru memperburuk kesehatan masyarakat. Beberapa kasus Covid yang justru dijadikan ajang bisnis pemerintah seperti PCR dan lain sebagainya.
Akibat dari penerapan demokrasi Indonesia sendiri terjebak dan harus mengekspor nikel. Seharusnya bisa dijual dengan harga yang lebih dengan pengelolaan, namun Indonesia dipaksa menjual nikel mentah. Sehingga harganya lebih murah. SDA Indonesia dikuasai asing dan aseng karena Indonesia yang terjerat oleh sistem Demokrasi.
Sistem Demokrasi adalah sistem buatan manusia dan dikendalikan oleh manusia. Mereka membuat hukum sesuai dengan keuntungan, nafsu, manfaat, dan keinginan mereka.
Tidak seharusnya kita bersandar kepada sistem yang dibuat oleh manusia. Ingat manusia setajinya adalah makhluk yang lemah dan terbatas. Memiliki nafsu dan keinginan yang tiada habisnya. Hukum yang dipegang, dikendalikan, dan dibuat oleh manusia hanya akan memawa keburukan. Karena dibuat berdasarkan nafsu mereka secara pribadi.
Banyak fakta atas dampak dan akibat dari penerapan sistem Demokrasi. Akankah kita buta akan hal tersebut?
Kita tidak pernah mencoba untuk melihat keberhasilan sistem Islam yang sudah diterapkan kurang lebih 1400 tahun. Kita yang hanya memikirkan ilusi, harapan, dan angan-angan sehingga tidak melihat kenyataan. Terjebak dengan ilusi-ilusi manis dari Sistem Demokrasi yang pada faktanya sekarang sedang menjerat leher kita. Ketakutan kemiskinan, pergaulan bebas, ketidakadilan, dan kriminalitas di mana-mana.
Allah menciptakan hukum bukan tanpa alasan. Allah menciptakan hukum untuk mengatur manusia agar lebih terkontrol. Sehingga keadilan, keamanan, kesejahteraan bisa diterapkan. Manusia yang terlampau bebas lebih menakutkan. Lihatlah bagaimana kebebasan membuat orang lebih banyak kehilangan akal mereka. Melakukan segala cara hanya untuk mendapatkan yang mereka inginkan. Tak segan melakukan kejahatan bahkan pembunuhan.
Hukum yang Allah ciptakan untuk kebaikan kita. Karena hanya sang Pencipta yang tahu sifat, dan karakter makhluk yang diciptakanNya. Hukum Islam satu-satunya cara untuk melepaskan jeratan di leher kita. Satu-satunya cara untuk melepaskan kita dari segala ketakutan yang kita miliki. Satu-satunya cara untuk menyadarkan kita bahwa Allah menciptakan hukum untuk menyelamatkan kita dan karena Allah mencintai kita.
“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 208)
Wallahualam bissawab.
Post a Comment