Oleh Yayah Cahyati : Pendidik Generasi
Baru-baru ini masyarakat di hebohkan dengan pemberitaan rencana dihapusnya SKTM. Seperti yang dikutip oleh pikiranrakyat.com, Senin (16/01), Katua DPRD Kab Bandung Maulana Fahri, banyak menerima keluhan terkait hal dihapusnya SKTM bahkan beliau meminta klarifikasi dari pihak Rumah Sakit umum dan dari BPJS kesehatan, tetapi pihak Rumah Sakit menegaskan bahwa sudah tidak bisa lagi mengakses karena sudah diberhentikan oleh pemerintah sejak Januari 2023.
Sangat miris memang di tengah masyarakat dalam keadaan ekonomi terpuruk pemerintah malah melakukan kebijakan yang salah. Padahal kata Fahmi SKTM itu sangat besar sekali potensi nya untuk masyarakat yang mengakses pelayanan kesehatan lewat jalur SKTM. Ternyata penyebab terjadinya penghapusan SKTM tersebut imbas dari pernyataan ambisi Pemkab bahwa kepesertaan JKN-Kis telah mencapai 96,41 persen, yang artinya tinggal sedikit lagi yang belum memiliki kepesertaan jasa kesehatan. Pemberhentian SKTM oleh pemerintah adalah salah satu bukti bahwa negara abai dengan rakyatnya. Dengan demikian secara tidak langsung mereka mengatakan bahwa masyarakat miskin tidak boleh sakit, walaupun sebenarnya SKTM bukanlah solusi untuk membantu kaum papa mendapatkan layanan kesehatan. Sejatinya, SKTM merupakan bukti setengah hatinya serta solusi tambal sulam dalam sistem kapitalisme, bahkan bentuk diskriminasi dalam layanan kesehatan. Karena senyatanya, layanan kesehatan seharusnya diberikan dengan pelayanan terbaik kepada orang kaya maupun miskin tanpa ada pembedaan. Pelayanan terbaik tanpa diskriminasi ini hanya bisa didapatkan di dalam sistem Islam.
Dalam sistem Islam kesehatan adalah tanggung jawab negara dengan tidak membedakan kaya atau miskin dengan memberikan pelayanan terbaik tanpa diskriminasi bahkan secara cuma-cuma. Negara menjamin kesehatan rakyatnya, karena mereka oaham betul dengan tanggungjawab nya sebagai junnah atau pelindung umat. Maka, ketika Islam diterapkan dalam semua lini kehidupan masyarakyat akan merasakan ketentraman dan ketenangan dalam menjalani kehidupan. mereka tidak akan risau dengan biaya kesehatan yang mahal, harga bahan-bahan pokok yang kian hari kian melambung, dan lain sebagainya. Semua akan terwujud, apabila negara berada dalam naungan pemerintahan Islam.
Wallahu a’lam bishshawab
Post a Comment