Oleh : Dewi Humair (Pemerhati Ummat)
Wanita adalah makhluk yang diberi kemuliaan terbesar oleh Allah Swt. karena perannya sebagai seorang ibu. Karena ibu mengalami tiga macam kesusahan, mulai dari mengandung, melahirkan, dan menyusui. Oleh karena itu, kebaikan terhadap ibu tiga kali lebih besar daripada ayah. Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadis.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ
Dari Abu Hurairah radiallah anhu', beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim No. 2548)
Wanita sebagai pendidik utama bagi umat manusia. Ibu yang ideal bukan sekadar bisa mengandung, namun juga harus berkualitas. Di samping itu, ia juga harus bisa menjaga anak-anaknya dari segala macam bahaya dan menjamin semua kebutuhan anak. Mulai kebutuhan jasmani dan yang lainnya.
Seorang ibu, sosoknya selalu dinanti kehadirannya setiap waktu. Karena bagi anak, ibu tempat bermanja dan mencurahkan segala macam rasa suka duka serta berlindung. Anak akan merasa aman dan nyaman apabila berada dekat dengan ibunya.
Namun apa jadinya kalau ada wanita yang fitrah keibuannya hilang? Ibu yang seharusnya penuh kasih sayang, lemah lembut, dan selalu menjadi sosok yang ceria dalam berbagai suasana. Kini berubah menjadi sosok yang sangat berbahaya dan menjadi ancaman bagi kehidupan anak-anak. Seperti yang terjadi di Kawasan Rawasari, Kota Jambi, seorang wanita pemilik rental PlayStation (PS) berinisial NT (25) dilaporkan oleh orang tua korban karena diduga melecehkan sebelas anak di bawah umur. (kompas.com, 04/02/2023)
Miris, mengapa kejadian seperti ini terjadi? Dalam asuhan para wanita, seharusnya rasa aman dan nyaman bisa dirasakan oleh anak-anak. Dengan kelembutan, kasih sayang, dan ketegasannya dalam mendidik seorang wanita seharusnya mampu membawa anak-anak menjadi generasi yang berkarakter hebat dan taat syariat. Namun saat ini ada seorang wanita yang bisa menjadi pelaku dalam tindak kejahatan keji.
Kasus ini membuktikan betapa rusaknya sistem kehidupan saat ini. Kehidupan yang berasaskan pada sekuler menjadikan fitrah keibuan seorang wanita menjadi rusak. Dan ini adalah salah satu bukti nyata bobroknya sistem. Anggapan selama ini bahwa perempuan hanya menjadi korban pelecehan seksual, ternyata bisa menjadi pelaku.
Kehidupan yang dipengaruhi sistem kapitalis liberal yang mengagungkan kebebasan telah menjauhkan dari kebenaran dan membentuk perilaku manusia menjadi sosok yang memuja kebebasan. Akibatnya, dalam menjalani kehidupannya tidak mau terikat oleh aturan agama. Padahal manusia memiliki sifat bawaan, kecenderungan berusaha mencari dan menerima kebenaran. Karena itu, jangan berharap suatu kebaikan dalam sistem kapitalis sekuler. Sistem ini merusak kehidupan umat manusia, dengan jalan memisahkan agama dari kehidupan. Sehingga umat manusia jauh dari aturan agama dan tujuan hidupnya hanya untuk kesenangan serta kepuasan semata. Tak terkecuali dalam masalah pemenuhan seksualitas. Demi mencapai kepuasan tak jarang pemenuhannya dengan cara yang salah.
Sudah saatnya umat berharap hanya pada aturan Allah Swt. yakni sistem Islam. Karena Islam memiliki aturan kehidupan yang sempurna dan menyeluruh untuk mengatur kehidupan. Sejatinya, dalam Islam negara yang bertanggung jawab untuk menerapkan syariat Islam secara sempurna. Supaya keburukan tidak terjadi di tengah masyarakat, termasuk kasus pelecehan seksual. Ketika syariat Islam ditegakkan, fungsi negara sebagai pelindung dan pengurus rakyat akan bisa dijalankan dengan sempurna.
Menurut sistem Islam, keberadaan negara harus ada di garda terdepan untuk melindungi rakyatnya, terlebih pada generasi muda. Sebab mereka adalah mutiara umat yang akan meneruskan kepemimpinan di masa yang akan datang. Negara akan melindungi generasi muda dari segala macam bahaya. Negara juga akan memberikan sanksi yang tegas dan memberi efek jera terhadap para pelaku pelecehan seksual. Hukuman bagi pelaku pelecehan/kekerasan seksual dalam syariat Islam beragam, mulai dari takzir hingga hadd. Takzir adalah hukuman yang ditentukan oleh khalifah berdasarkan pertimbangan yang matang. Sedangkan hadd adalah bentuk hukuman yang telah ditentukan oleh syariat seperti rajam, cambuk, dan pengasingan.
Oleh karenanya, kasus pelecehan seksual pada anak akan selesai jika syariat Islam diterapkan dalam kehidupan umat manusia. Sistem pemerintahan Islam akan menjaga fitrah wanita sebagai ibu dan pengatur rumah tangga serta bersungguh-sungguh dalam melindungi generasi dari segala bentuk kekerasan seksual dan bahaya lainnya. Sehingga akan tercipta kehidupan aman sentosa yang akan dirasakan oleh semua warga negara, baik muslim maupun nonmuslim. Wallahua'lam bishshawab.
Post a Comment