Oleh : Ummu Yucky
Pemuda memiliki arti seseorang yang berusia antara 18-27 tahun, dan secara fisik memiliki fisik yang kuat dan energik. Seorang pemuda hendaknya adalah pemuda yang berkualitas, penuh ketaatan, dan cerah masa depannya. Jika buruk kondisi kaum muda hari ini, maka suramlah nasib bangsa tersebut di kemudian hari.
Dalam Hadist riwayat Al-Baihaqi, Rasulullah SAW bersabda, “ Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: masa mudamu sebelum masa tuamu”.
Pemuda sebenarnya memiliki banyak potensi di dalam dirinya. Jika potensi yang pemuda miliki diasah dengan benar sesuai syariat Islam, maka akan terbentuklah pemuda yang taat terhadap syariat Islam.
Jika kita perhatikan fakta pemuda saat ini sungguh miris, karena terdapat banyak sekali penyimpangan yang sudah tidak sesuai dengan syariat Islam. Saat ini banyak pemuda melakukan perzinaan untuk memuaskan hawa nafsunya yang bersifat sementara, tetapi dampaknya akan berkepanjangan, merusak masa depan mereka.
Pemuda masa kini banyak melakukan pesta miras, hingga tawuran yang tidak berarti.
Mengapa semua hal diatas terjadi? Ya karena saat ini pemuda sudah dijauhkan dari agama. Maksudnya antara agama dan kehidupan terpisah, kalau urusan ibadah hanya ada di masjid dan bersifat masing-masing. Begitulah orang-orang berpikir. Seharusnya seluruh peraturan Islam selalu disandingkan di dalam kehidupan sehari-hari, sehingga jika peraturan Islam disandingkan dengan kehidupan, maka pemuda akan senantiasa ingat batasan-batasan yang dilarang oleh Allah Swt.
Untuk itu, janganlah pernah meninggalkan hukum Allah sebagai landasan hidup kita, jadikan AlQur’an dan As Sunnah sebagai pedoman hidup kita, agar segala sesuatu yang kita kerjakan tidak terjerumus dalam kubangan dosa. Pemuda hendaknya harus semangat menggali potensi yang ada di dalam dirinya, dan jangan lupa untuk selalu menyandingkan Al-Qur’an dan As-Sunnah agar selamat dunia akhirat.
Untuk itu saatnya sekarang pemuda segera bangkit menjadi barisan terdepan dalam pelaksanaan hukum syara’ dan perjuangan penegakan syariat-Nya secara keseluruhan sehingga terwujud peradaban mulia.
Post a Comment