Oleh: Thohiroh Ranum
(Praktisi Remaja)
Dalam sebuah amanah adalah kewajiban untuk ditunaikan, sangat bertanggungjawab untuk terealisasikan. Jika terjadi penyimpangan, ketidakadilan, bahkan kedzaliman, maka kepercayaan akan musnah begitu saja. Jangan salahkan masyarakat tidak menaruh harapan lagi.
Akhir-akhir ini digegerkan dengan kabar masyarakat sudah hilang kepercayaan kepada DPR dan Parpol. Kepercayaan publik terhadap DPR sebesar 68,5 persen, terbagi sangat percaya (7,1 persen) dan cukup percaya (61,4 persen). Sedangkan yang kurang percaya (26,6 persen) dan tidak percaya sama sekali 3,1 persen). Adapun partai politik, kepercayaan terhadap lembaga tersebut sebesar 65,3 persen, dengan sangat percaya (6,6 persen) dan cukup percaya (58,7 persen). Kemudian yang tidak percaya (29,5 persen) dan tidak percaya sama sekali (2,8 persen). (news.republika.co.id/02/07/23).
Kondisi yang tidak diharapkan, menyakitkan itu terjadi, seharusnya membawa perubahan atas amanahnya. Tetapi semakin menambah kesusahan ditengah-tengah masyarakat. Gambaran hidup disistem yang rusak, sangat jelas sekali hanya membawa penderitaan. Sistem kapitalis dasarnya sudah salah, tidak akan bisa berharap kemajuan pada sistem ini, karena keuntungan dan kebahagiaan hanya dimenangkan bagi pemilik modal dan pejabat.
Sungguh harapan penuh kepalsuan, karena harapan ini sampai kapanpun tidak akan bisa diraih. Berbeda jauh jika kita ada dalam naungan Islam, kebutuhan publik menjadi urusan utama bagi pejabat. Kebahagiaan rakyat menjadi tugas utamanya.
Islam membuat semuanya aman, melahirkan kesejahteraan, amanah pemerintah harus terus berjalan. Jaminan kesejahteraan rakyat dalam Islam tidak akan salah, karena penjagaan yang sangat ketat dan detail. Akan sedikit sekali pelanggaran, apalagi kezaliman.
Harapan satu-satunya adalah Islam, karena penjagaan yang utuh hanya ada dalam Islam, yang melahirkan kebahagiaan selamanya. Tidak akan kita temukan dalam sistem yang lain, maka rakyat harus bersatu untuk menegakkan hukum Islam secara Kaffah.
Post a Comment