Oleh : Siti hazdah
Ibu Rumah Tangga dan Aktifis Dakwah
Konten judol ‘judi online‘ di situs pemerintah, makin marak saja. Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan sebanyak 9.052 situs pemerintah telah disusupi konten judol. Angka tersebut terjadi dalam kurun waktu 1 Januari hingga 6 September 2023. (Republika, 10-9-2023)
Faktor yang cukup besar dan tersorot di antara situs pemerintahan dan situs satuan pendidikan kian subur tersusup konten judol adalah karena tidak mumpuni. Kominfo sendiri mengskui masih banyak instansi pemerintah (khususnya di daerah) yang kemampuannya masih minim, baik dari sisi teknologi maupun SDM-nya. (Detik, 27-08-2023)
Sungguh disayangkan, situs pemerintahan bisa kebobolan konten judol. Seharusnya pemerintah memiliki sistem keamanan terbaik yang tidak bisa dijebol oleh pihak manapun. Karena faktanya bahwa ternyata situs pemerintah mudah untuk diretas, dan buruknya kualitas pengawasan negara. padahal situs negara menyimpan banyak data rahasia yang bisa saja menyangkut keamanan negara, sekaligus menunjukan lemahnya political will.
Adapun sebab pemerintah tampak lemah dalam menjaga situsnya, karena kita sakarang menganut sistem demokrasi melahirkan penguasa yang tidak kapabel dalam mengurusi umat.
Dan sistem politik demokrasi tidak akan pernah melahirkan penguasa yang serius mengurusi umat. Dominanya, tidak mungkin persoalan umat dapat diselesaikan dengan tuntas sebab fokus kerja mereka adalah memenuhi keinginan yang menguntungkan bukan rakyat.
Di sisi lain, persoalan konten judol yang muncul, khususnya di situs pemerintahan, adalah akibat minimnya teknologi dan SDM yang tidak mumpuni. Sebenarnya Indonesia tidak kekurangan ahli IT untuk bisa mengurusi para paretas, tetapi lemahnya political will dari pemerintah menjadikan persoalan ini berlarut-latut. Akhirnya, tidak mungkin kedaulantan negara terancam akan mudahnya peretas masuk ke situs pemerintah.
Para pebisnis tidak peduli entah bisnisnya menjuruskan seseorang pada kemaksiatan atau tidak. Buktinya, judi yang telah jelas haram, malah makin diminati sebab keuntungannya yang dianggap melimpah.
Mirisnya lagi, indonesia meduduki peringkat pertama dengan jumlah slot terbanyak di dunia.
Kehidupan sekuler pula yang menyebabkan para petugas tidak serius memberantas judol. Karena lemahnya iman sehingga memisahkan agam dari kehidupan. Andai saja mereka paham agama, memberantas dan menjaga situs pemerintah dari peretas, bukan sekedar tugas teknis saja, melainkan amanah yang besar menuai pahala melimpah. Menjaga umat dari kemaksiatan dan melindungi keamanan negara.
Islam memandang keamanan negara sebagai satu hal yang sangat penting, termasuk situs-situsnya. Alhasil, para pejabat akan bersungguh-sungguh menjaganya. Konten judol yang mengajak pada kemaksiatan, petugas akan sungguh-sungguh memberantas hingga akarnya.
Islam mewajibkan negara memiliki teknologi terbaik. Negara tidak segan-segan mengeluarkan dana untuk keperluan pendidikan, kesehatan dan riset dibidang teknologi informasi. Semua itu untuk menjaga kedaulatan negara.
Sistem politik Islam menjadikan para penguasa adalah mereka yang benar-benar amanah untuk meraih pahala tertinggi dengan mengurusi urusan umat, yang memastikan setiap instansi dari pusat hingga daerah memiliki SDM yang mumpuni dalam teknologi informasi. Banyaknya kasus situs pemerintah daerah tersusupi konten judol karena SDM dan teknologi yang minim, tidak akan terjadi dalam pengurusan sistem pemerintahan Islam.
Kehidupan masyarakat Islam menjadikan setiap individu hidup dengan pedoman agama. Pebisnis, masyarakat, maupun para petugas, akan menjadikan halal haram sebagai tolok ukur perbuatanya. Inilah yang akan menghilangkan praktik judi apapun.
Oleh karena itu sudah seharusnya kita kembali pada sistem pemerintahan Islam. Sebab hanya Islamlah yang mampu mengatasi persoalan umat dan mensejahterakan.
Wallahu'alam Bissawab.
Post a Comment