Oleh: Thohiroh Ranum
(Pemerhati Remaja)
Allah menciptakan semua dengan begitu sempurna, tidak ditemukan kecacatan dalam penciptaan nya, kecuali karena ulah manusia nya. Begitu pun dengan penglihatan, ada mata secara nampak untuk melihat, ada pula hati untuk melihat selain dari yang nampak, yang sejatinya belum bisa dikatakan dengan beberapa bahasa.
Yang menjadi permasalahannya, manusia saat ini sudah banyak yang melihat dengan mata. Tetapi sangat tertutup untuk melihat dari hatinya, sehingga tidak bisa membedakan dimana kebaikan dan keburukan, tidak bisa merasakan siapa yang kawan dan lawan.
Contoh kecilnya ada peristiwa di bangkalan yang menggegerkan dunia nyata sekaligus dunia maya. Penolakan aksi kepada saudara sendiri dengan membuat spanduk bertuliskan “Seluruh masyarakat Keleyan Menolak Ajaran Khilafah,” begitu bunyi spanduk yang tersebar di 6 lokasi.
Tokoh Masyarakat Desa Keleyan, Fathur Rosi menyampaikan, berdasarkan informasi pada tanggal 24 September 2023 mendatang akan ada kegiatan besar-besaran di Desa Keleyan. (matamaduranews.com/ 21/09/2023).
Terlebih dahulu kupas fakta bahwa yang dibubarkan adalah muslim, yang dibawa ajarannya sekelompok itu adalah Islam, tidak juga ditemukan pelanggaran dari kelompok yang membawa nama khilafah, dan khilafah sendiri adalah ajaran Islam, bukan buatan manusia yang di ada adakan.
Jika hal itu sebuah kesalahan besar, maka nantinya yang merasakan kerugian adalah kaum muslimin. Hal tersebut bukan lawan kita yang sebenarnya, kita saja yang ditipu dengan banyak kebohongan, sehingga merasa takut dengan adanya khilafah.
Jika kelompok tersebut yang dimusuhi merusak beberapa fasilitas, atau pernah merampas hak milik orang lain, atau pernah mengambil hak yang lainnya. Maka setuju saja kelompok yang membawa khilafah ini tidak diterima.
Beginilah gambaran sistem saat ini, kapitalisme menggerogoti tubuh kaum muslimin, kebenaran bukan menjadi tujuan. Tetapi materi penentu dukungannya, tidak salah bahwa hati nuraninya tidak dapat membedakan kebenaran dan kebathilan.
Sungguh sangat disayangkan jika sesama muslim harus berbeda jalan, padahal sejatinya tetap satu tujuan kepada Allah dan Rasulullah.
Sangat berbeda jika kita hidup dalam naungan Islam, kebenaran yang ada didalam Islam tidak akan simpang siur, tidak akan saling tuduh menuduh dalam menyampaikan Islam, tidak akan saling sindir menyindir, jauh dari aktivitas keburukan lainnya.
Yang pasti kalau ada kericuhan di tengah-tengah masyarakat, secara cepat akan terselesaikan, karena kebenaran akan mudah untuk diungkapkan. Tidak ada juga yang merasa disingkirkan karena semuanya tetap lurus untuk menyampaikan kebenaran.
Hidup dalam naungan Islam akan terjamin pendidikan, pemahaman dan tayangan. Kebenaran tetaplah kebenaran, sebaliknya keburukan tetaplah keburukan, tidak akan pernah tertukar bagaimana pun caranya. Semuanya akan terkendala dengan baik sesuai Islam dan kenyataan, tidak akan ada yang di zalimi sekalipun itu bukan dari kaum muslim.
Begitu indah hidup dalam naungan Islam, kebenaran dan keadilan begitu jelas, tidak akan selalu dirundung kegelapan dalam kebenaran. Sedikit demi sedikit keburukan semakin hilang, kaum kafir pun semakin sedikit karena sudah berbincang untuk masuk Islam. Begitulah aturan Islam jika ditetapkan secara sempurna, kenyamanan dan keadilannya dirasakan oleh semua makhluk didunia, maka semuanya akan terus lebih baik dalam segalanya.
Post a Comment