( Member Ksatria Aksara Kota Bandung )
Anak – anak usia sekolah dasar kecanduan judi online hal ini disebabkan media yang secara terang-terangan mempromosikan situs judi slot. Anak-anak yang kecanduan judi online biasanya susah berhenti dan mencari jalan agar ia tetap bermain. Sehingga anak-anak tersebut mudah tersulut emosinya, tidak bisa tidur. Untuk makan saja mereka seolah malas, cenderung menyendiri, fokus dalam belajar terganggu, serta perilaku mereka jadi sulit terkendali.
Pratama Persadha seorang pengamat kemanan siber dari Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) mengatakan bahwa pemerintah harus menyeriusi persoalan ini, karena target bukan lagi orang dewasa tetapi generasi muda dan jika dibiarkan maka masa depan mereka akan hancur. ( cnbcindonesia.com 21/09/2023 )
Mental dan kebiasaan serta pola pikir anak-anak yang masih usia sekolah dasar memang harus dibangun dengan lingkungan yang membersamai tumbuh dan kembang mereka. Tetapi akhir-akhir ini, lingkungan tempat anak-anak beraktivitas ada tumpang tindih, disfungsi dan saling menyalahkan dalam membentuk kepribadian mereka terutama mental. Maka dimana letak kesalahan yang ada? Sebetulnya semuanya harus diselesaikan dari akarnya dan semua peran terlibat serta memiliki kesalahan di titiknya masing – masing.
Peran keluarga, masyarakat, negara serta media yang seharusnya mampu membentuk generasi ke arah generasi emas nyatanya masih sebatas mimpi belaka, karena tidak banyak generasi ini yang mampu survive menghadapi tantangan hidup terutama menuntaskan kemiskinan karena salah satu pemicu judi online itu terjadi adalah instantnya anak-anak mendapat materi atau uang sehingga terpacu terus menerus untuk bermain. Mereka tidak berpikir tentang kesia-siaan, atau merasa rugi ketika kalah taruhan, karena terpautnya kebiasaan dan sudah menjadi candu terlanjur sudah masuk ke dalam jiwa mereka dan harus segera dibersihkan.
Dengan maraknya bunuh diri, judi online serta pergaulan bebas yang masuk ke dalam generasi ini, bahkan generasi yang masih sangat belia sudah sangat mencerminkan generasi yang sakit dan perlu diobati. Hanya saja bagaimana setiap peran dan semua pihak mau menelan obat yang dirasa seolah pahit dan membosankan untuk mencerdaskan pola pikir mereka untuk mendapat kesadaran.
Maka sudah selayaknya tugas dari diri sendiri yang tetap memiliki motivasi untuk mau belajar, keluarga yang mendukung dan keluarga yang tidak bosan mengingatkan jika anak mereka sudah tidak sesuai jalur aturan yang Allah berikan. Maka keluarga pun harus tegas dengan tidak menjatuhkan mental mereka. Serta masyarakat dan negara yang seharusnya lebih memiliki kekuasaan yang tegas terutama dalam control media yang layak ditayangkan ataupun yang layak diblokir.
Jika anak-anak Gaza saat ini sangat berjuang untuk membebaskan tanah mereka, maka generasi ini harusnya sadar bahwa pemikiran kita dan kebiasaan kita harus juga dibebaskan dari hal-hal yang buruk. Karena surga yang diperjuangkan serta keridhoan Allah yang diinginkan adalah surga dan keridhoan yang sama. Maka semestinya ada rasa malu dan kembali kepada Islam, serius belajar Islam harus menjadi pribadi generasi saat ini. Hilangkan juga kebiasaan-kebiasaan yang membuang waktu karena waktu tidak akan pernah Kembali. Kita hanya menyesalinya jika kita hanya melalui waktu dengan kesia-siaan. Tidak apa-apa jika harus dijauhkan karena bagaimanapun jika sudah kecanduan maka pola kecanduannya yang harus dihancurkan dan diubah serta diinstall dengan pola kebiasaan yang baru yang jauh lebih baik dari sekedar melakukan perbuatan haram bernama judi online.
Sebagaimana diingatkan oleh baginda Nabi:
Ù…ِÙ†ْ ØُسْÙ†ِ Ø¥ِسْلاَÙ…ِ الْÙ…َرْØ¡ِ تَرْÙƒُÙ‡ُ Ù…َا لاَ ÙŠَعْÙ†ِيهِ
“Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.” (H.R. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Wallohu’alam bi ash showab
Post a Comment