Oleh : Eti Setyawati
Pegiat Literasi
Pegiat Literasi
Ramadan yang penuh keberkahan selayaknya diisi dengan berbagai ibadah dan kebaikan. Nyatanya, dengan alasan ekonomi dan kebutuhan kemaksiatan pun tetap berjalan. Pinjol tak berkurang saat Ramadan justru makin eksis dijadikan jalan pintas mendapatkan tambahan modal.
Seperti prediksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pertumbuhan utang pada perusahaan P2P lending atau pinjaman online (pinjol) akan meningkat pada saat Ramadan hingga Lebaran 2024. Hal ini terjadi lantaran adanya demand atau permintaan terhadap kebutuhan masyarakat yang juga naik saat bulan suci tersebut. (Tirto.id, 05/03/2024).
Meningkatnya kebutuhan masyarakat pada saat ramadan dan lebaran, baik untuk membeli barang-barang keperluan puasa dan lebaran, atau pembelian tiket transportasi untuk mudik lebaran membuat masyarakat memanfaatkan jasa praktis pinjol. Bahkan Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Lainnya (PMVL), OJK, Agusman memproyeksi bahwa pertumbuhan utang pinjol pada Maret 2024 atau saat Ramadan berada pada kisaran 11 persen hingga 13 persen secara year-on-year (yoy).
Pinjol juga dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk menambah modal usaha demi memenuhi kebutuhan pasar. Pinjol ini lebih digemari masyarakat karena prosedurnya yang mudah dibandingkan pinjam di bank atau lembaga pembiayaan lainnya meski pinjol menetapkan suku bunga yang tinggi.
Negara dengan sistem Sekuler Kapitalisme telah meniscayakan masyarakatnya semakin menjauh dari Islam. Ramadan penuh keberkahan yang mestinya diisi dengan berbagai amal kebaikan untuk meraih sebanyak-banyaknya pahala, justru diwarnai kemaksiatan dengan transaksi ribawi.
Padahal riba sangat jelas larangannya, seperti firman Allah Swt: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba jika kalian beriman. Apabila kalian tidak melakukannya maka yakinlah dengan peperangan dari Allah dan Rasul-Nya. Apabila kalian bertaubat kalian berhak mendapatkan harta pokok kalian. Kalian tidak menzalimi dan tidak dizalimi.
(QS. Al-Baqarah 279).
Tak hanya melarang, Islam memberi solusi setiap permasalahan yaitu dengan sistem politik ekonomi Islam yang indikatornya adalah keadilan dan kesejahteraan. Menerapkan berbagai kebijakan untuk menjamin tercapainya pemenuhan semua kebutuhan setiap individu masyarakat secara keselurahan.
Caranya dengan mewajibkan setiap laki-laki, baligh, berakal dan mampu untuk bekerja. Dengan begitu bisa memenuhi kebutuhan dasarnya juga bagi orang-orang yang menjadi tanggungannya. Berusaha melipatgandakan usahanya hingga seluruh kebutuhannya terpenuhi.
Negara juga menyediakan lapangan pekerjaan, memberi sebidang tanah bagi yang tak mampu untuk digarap. Memberi modal usaha/pertanian untuk dikembangkan. Menyediakan tenaga penyuluhan guna membimbing masyarakat.
Selain itu masyarakat dalam sistem Islam mendapat edukasi pendidikan dan dakwah agar memiliki karakter zuhud sehingga tidak berlebih-lebihan dan bersifat konsumtif menghadapi mement Ramadan.
Mengatasi tradisi mudik, negara menyediakan moda transportasi yang dikelola bukan oleh swasta secara terintegrasi satu moda dengan lainnya hingga mampu memberi layanan terbaik bagi rakyat.
Demikian bila masyarakat sejahtera maka praktek pinjol otomatis bisa dijauhkan dari masyarakat. Dan rakyat bisa khusuk menikmati indahnya Ramadan penuh berkah.
Waallahua'lam bishshawab.
Seperti prediksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pertumbuhan utang pada perusahaan P2P lending atau pinjaman online (pinjol) akan meningkat pada saat Ramadan hingga Lebaran 2024. Hal ini terjadi lantaran adanya demand atau permintaan terhadap kebutuhan masyarakat yang juga naik saat bulan suci tersebut. (Tirto.id, 05/03/2024).
Meningkatnya kebutuhan masyarakat pada saat ramadan dan lebaran, baik untuk membeli barang-barang keperluan puasa dan lebaran, atau pembelian tiket transportasi untuk mudik lebaran membuat masyarakat memanfaatkan jasa praktis pinjol. Bahkan Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Lainnya (PMVL), OJK, Agusman memproyeksi bahwa pertumbuhan utang pinjol pada Maret 2024 atau saat Ramadan berada pada kisaran 11 persen hingga 13 persen secara year-on-year (yoy).
Pinjol juga dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk menambah modal usaha demi memenuhi kebutuhan pasar. Pinjol ini lebih digemari masyarakat karena prosedurnya yang mudah dibandingkan pinjam di bank atau lembaga pembiayaan lainnya meski pinjol menetapkan suku bunga yang tinggi.
Negara dengan sistem Sekuler Kapitalisme telah meniscayakan masyarakatnya semakin menjauh dari Islam. Ramadan penuh keberkahan yang mestinya diisi dengan berbagai amal kebaikan untuk meraih sebanyak-banyaknya pahala, justru diwarnai kemaksiatan dengan transaksi ribawi.
Padahal riba sangat jelas larangannya, seperti firman Allah Swt: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba jika kalian beriman. Apabila kalian tidak melakukannya maka yakinlah dengan peperangan dari Allah dan Rasul-Nya. Apabila kalian bertaubat kalian berhak mendapatkan harta pokok kalian. Kalian tidak menzalimi dan tidak dizalimi.
(QS. Al-Baqarah 279).
Tak hanya melarang, Islam memberi solusi setiap permasalahan yaitu dengan sistem politik ekonomi Islam yang indikatornya adalah keadilan dan kesejahteraan. Menerapkan berbagai kebijakan untuk menjamin tercapainya pemenuhan semua kebutuhan setiap individu masyarakat secara keselurahan.
Caranya dengan mewajibkan setiap laki-laki, baligh, berakal dan mampu untuk bekerja. Dengan begitu bisa memenuhi kebutuhan dasarnya juga bagi orang-orang yang menjadi tanggungannya. Berusaha melipatgandakan usahanya hingga seluruh kebutuhannya terpenuhi.
Negara juga menyediakan lapangan pekerjaan, memberi sebidang tanah bagi yang tak mampu untuk digarap. Memberi modal usaha/pertanian untuk dikembangkan. Menyediakan tenaga penyuluhan guna membimbing masyarakat.
Selain itu masyarakat dalam sistem Islam mendapat edukasi pendidikan dan dakwah agar memiliki karakter zuhud sehingga tidak berlebih-lebihan dan bersifat konsumtif menghadapi mement Ramadan.
Mengatasi tradisi mudik, negara menyediakan moda transportasi yang dikelola bukan oleh swasta secara terintegrasi satu moda dengan lainnya hingga mampu memberi layanan terbaik bagi rakyat.
Demikian bila masyarakat sejahtera maka praktek pinjol otomatis bisa dijauhkan dari masyarakat. Dan rakyat bisa khusuk menikmati indahnya Ramadan penuh berkah.
Waallahua'lam bishshawab.
Post a Comment